Ada problem laten yang saat ini masih merongrong pemikiran dan perasaan kita, utamanya generasi muda. Yaitu pikiran dan perasaan yang menganggap bahwa bangsa ini inferior, sementara bangsa lain seolah lebih superior. Entah dalam aspek manapun: budaya, pengetahuan, ekonomi, politik, dan lain sebagainya, selalu muncul anggapan samar bahwa kita selalu 'nomor dua'.
Perasaan seperti ini jelas tidak memiliki pijakan yang kokoh dan harus dilawan. Upaya itulah yang selalu digaungkan oleh sosok Prabowo Subianto. Keteguhan Prabowo dalam menanamkan kebanggaan bagi generasi muda Indonesia merupakan inisiatif yang dapat memberikan dampak positif dalam membangun identitas nasional yang kuat.
Dalam upayanya untuk melawan apa yang disebut sebagai inferiority complex, Prabowo menunjukkan kesadaran akan pentingnya memupuk semangat nasionalisme dan rasa bangga terhadap sejarah dan budaya Indonesia. Perasaan ini bukan justru untuk menjelekkan budaya atau bangsa lain, melainkan hanya demi memupuk kemauan bangsa kita agar terus menerus belajar mengenai kemuliaan serta kearifan dari budaya sendiri, sehingga kita mampu mengangkat nilai-nilai yang memiliki akar sejarah kuat dengan kita untuk kemudian menerapkannya dalam konteks kehidupan saat ini.
Mulai dari Rasa Bangga
Prabowo Subianto mungkin memahami bahwa inferiority complex, atau perasaan rendah diri terhadap identitas dan sejarah bangsa sendiri, dapat menjadi hambatan dalam menciptakan masyarakat yang kokoh dan berdaya saing. Dalam konteks ini, upaya untuk membangkitkan kebanggaan nasional di antara generasi muda adalah langkah yang strategis.
Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui pendidikan sejarah yang mencakup nilai-nilai positif dan prestasi besar bangsa Indonesia. Harus ada semacam reformasi kurikulum pendidikan yang memastikan bahwa generasi muda memahami sejarahnya dengan baik, termasuk perjuangan untuk meraih kemerdekaan dan pencapaian signifikan di masa lalu.
Selain itu, Prabowo dalam beberapa kali kesempatan selalu berusaha mempromosikan identitas budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Ini bisa mencakup dukungan terhadap seni dan budaya tradisional, serta mengapresiasi pencapaian-pencapaian modern dalam bidang seni, olahraga, dan sains yang berasal dari Indonesia. Dengan demikian, generasi muda dapat merasa bangga atas warisan budaya mereka sendiri dan merasa termotivasi untuk berkontribusi positif bagi perkembangan bangsa.
Langkah-langkah ini juga dapat mencakup promosi nilai-nilai nasionalisme, keberagaman, dan toleransi. Prabowo jelas memandang bahwa ketika generasi muda memahami dan menghargai keberagaman budaya dan etnis di Indonesia, hal ini dapat mengurangi ketidakpastian identitas dan konflik internal yang mungkin muncul dari perbedaan.
Dalam upayanya Prabowo selalu mengedepankan pemahaman bahwa tidak ada bangsa yang lebih superior dan inferior. Derajat manusia dan bangsa adalah sama, yang membedakan hanyalah sampai sejauh mana mereka mau belajar dan mengembangkan kebermanfaatan bagi sesama. Hanya dengan upaya seperti ini maka bangsa kita akan lebih menghargai dirinya sendiri, generasi muda akan lebih pede dengan pribadi dan budayanya, sehingga kita akan melihat generasi mendatang yang lebih mampu mengoptimalkan kearifan lokal, tetapi tidak anti dengan spirit globalisasi.
Singkatnya, keteguhan Prabowo Subianto dalam menanamkan kebanggaan bagi generasi muda Indonesia dapat menjadi langkah yang positif dalam mengatasi inferiority complex dan membangun fondasi mental yang kuat untuk masa depan bangsa. Penting untuk memastikan bahwa upaya ini sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi, pluralisme, dan hak asasi manusia, serta memperhitungkan keragaman masyarakat Indonesia.