Dinamika transformasi pendidikan berkembang pesat, seiring dengan berkembangnya teknologi. Hal ini dapat terjadi karena adanya sistem dan metode pembelajaran yang didukung oleh teknologi dunia digital.Â
Dalam menyongsong era society 5.0, perguruan tinggi dituntut untuk siap diri dalam merombak pola pendidikan yang sudah dilaksanakan dengan kompetensi yang sangat baku agar pendidikan terus berkembang. Perguruan tinggi harus berani memasuki zona tidak nyaman dengan kompetensi yang belum diketahui.Â
Era revolusi industri 5.0 terjadi karena dampak dari revolusi 4.0. Di era revolusi industri 4.0, siswa dituntut untuk berpikir kritis, oleh karena itu pembelajaran berbasis kasus atau case-based learning merupakan metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.
Konsep resolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 sebenarnya tidak memiliki perbedaan yang jauh, akan tetapi konsep Society lebih focus pada konteks terhadap manusia. Jika revolusi industri menggunakan AI, dan kecerdasan buatan sebagai komponen utamanya sedangkan Society 5.0 menggunakan teknologi modern hanya saja mengandalkan manusia sebagai komponen utamanya. Â society 5.0 kita dihadapkan dengan masa yang cepat berubah dan serba tidak pasti yang ditandai dengan hilangnya pekerjaan dan kompetensi lama yang sudah dipersiapkan oleh perguruan tinggi.Â
Melalui program Kampus Merdeka,
mahasiswa diberikan kebebasan belajar dengan tetap menanamkan karakter Pancasila, sehingga dapat membentuk mahasiswa menjadi pembelajar mandiri, berwawasan global, adaptif, kreatif, dan memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah yang kompleks di era society 5.0.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H