Mohon tunggu...
sabrina Rachmanisa
sabrina Rachmanisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pengembangan Kinerja Karyawan melalui Gaya Kepemimpinan Transactional

30 Juli 2023   14:03 Diperbarui: 30 Juli 2023   20:57 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5.Komitmen mengacu pada seberapa jauh karyawan dapat menjalankan fungsi atau tugas pekerjaannya dalam hubungannya dengan instansi perusahaan.

Bagaimana melakukan penerapan gaya kepemimpinan transaksional?

Menurut Saputra (2019), gaya kepemimpinan transaksional berfokus pada beberapa nilai, yaitu nilai moral individu setiap karyawan, seperti kejujuran dan tanggung jawab. Tujuan dari kepemimpinan tersebut yakni memberikan kesempatan kepada karyawan agar dapat berkembang di tempat kerja sesuai dengan kebutuhannya. Menurut Heru (dalam Saputra 2019) ada beberapa rangkaian implementasi gaya kepemimpinan transaksional, yaitu terselenggaranya kesepakatan kontraprestasi atas capaian hasil yang diraih anggota, disertai imbalan oleh pemimpin atas penghargaan kinerja. Pimpinan memantau performa pegawainya dan jika dinilai belum selaras terhadap kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya, maka pimpinan memberikan tindakan tegas kepada anggota yang dinilai tidak sesuai dengan kesepakatan. Seorang pemimpin hanya memberikan intervensi apabila anggota gagal mencapai target yang telah ditetapkan. Pemimpin memberikan kepercayaan penuh kepada anggotanya dan diperkenankan untuk mengambil keputusan yang dianggap dapat membantu upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Segala sesuatu mempunyai keunggulan maupun keterbatasannya masing-masing. Pada kasus ini keunggulan dari kepemimpinan model ini yakni mampu memotivasi karyawan untuk meningkatkan potensi dirinya dalam bekerja dan terpacu untuk mengembangkan kinerjanya melalui imbalan yang diberikan oleh pemimpin atas pekerjaan yang telah dilakukan. Lalu, untuk keterbatasan dari kepemimpinan ini terletak pada kompetisi yang terjadi antar kurangnya rasa keterikatan terhadap organisasi oleh para karyawan, rendahnya komitmen terhadap organisasi, dan pengabaian terhadap eksistensi organisasi itu sendiri (Saputra, 2019).

Referensi

  • Aisah, S. N. (2020). Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Bulletin of Management and Business, 1(2), 42-50.
  • Darmasaputra, I. K. A., & Sudibya, I. G. A. G. A. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Transaksional, Budaya Organisasi, dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan.  E-Jurnal Manajemen, 8(9), 5847-5866. https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2019.v08.i09.p24
  • Jufrizen, J., & Lubis, A. S. P. (2020). Pengaruh kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional terhadap kinerja pegawai dengan locus of control sebagai variabel moderating. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 3(1), 41-59. https://doi.org/10.30596/maneggio.v3i1.4874
  • Nurlina, N. (2022). Examining Linkage Between Transactional Leadership, Organizational Culture, Commitment and Compensation on Work Satisfaction and Performance. Golden Ratio of Human Resource Management, 2(2), 108-122. https://doi.org/10.52970/grhrm.v2i2.182
  • Saputra, B. R. (2019). Kepemimpinan Transaksional dalam Bidang Pendidikan. Revitalisasi Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Era Revolusi Industri 4.0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun