Mohon tunggu...
SABRINA PUTRI
SABRINA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Merupakan Mahasiswa tingkat pertama di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta dengan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Museum Mini Sisa Hartaku: Menyelusuri Jejak Sejarah Kemarahan Alam Melalui Benda-benda

15 November 2023   19:42 Diperbarui: 16 November 2023   08:13 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa PGSD UPI Purwakarta Berkunjung ke Museum Mini Sisa Hartaku di Jalan Petung Merapi, Yogyakarta pada Jumat (10/11/2023). 

Yogyakarta, 10 November 2023 - Salah satu lambang keindahan alam Indonesia yang menakjubkan terdapat pada Gunung Merapi. Gunung yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan dan kekayaan sejarah yang menarik untuk dicari tahu dan dikunjungi. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi yang berbahaya, karena merupakan gunung berapi yang paling aktif di Jawa. 

Namun, meskipun dijuluki sebagai "Gunung Berapi yang tidak pernah tidur" Gunung Merapi tetap dijadikan sebagai salah satu destinasi yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

Jika mengunjungi Gunung Merapi, terdapat satu museum mini yang dapat membuat hati bersedih dan ikut berempati merasakan bagaimana dahsyatnya letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 silam, yaitu Museum Mini Sisa Hartaku. 

Walaupun hanya museum mini, tempat ini menjadi sebuah saksi sejarah bagaimana chaosnya keadaan pada waktu itu, hancurnya rumah-rumah, dan keadaan para hewan ternak yang terkena letusan Gunung Merapi tahun 2010.

Museum yang berlokasi di Jalan Petung Merapi, Petung, Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta bukanlah museum dengan tempat mewah atapun megah, pesonanya terdapat pada sejarah dibalik benda-benda yang mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat pada waktu itu. 

Oleh karena itu, museum ini menjadi salah satu destinasi di Jogja yang banyak dikunjungi. Museum yang dibangun dari bekas rumah milik salah satu warga, berfungsi sebagai pengingat dan penjaga memori akan kemarahan alam pada saat itu, serta menjadi bukti semangat pantang menyerah masyarakat setempat untuk membangun kembali kehidupan pasca letusan gunung berapi.

Jika masuk kedalam museum, pengunjung dapat menyusuri lorong-lorong kecil yang disetiap sudutnya dipenuhi oleh memori-memori pada saat letusan Gunung Merapi, sehingga pengunjung dapat merasakan bagaimana dahsyatnya letusan Gunung Merapi pada saat itu dan akibat dari letusan tersebut pada masyarakat sekitar dan hewan ternak. 

Di dalam museum ini, menyimpan beberapa benda-benda dari sisa letusan Gunung Merapi yang dapat diselamatkan. Benda-beda ini meliputi perabotan rumah tangga, alat pertanian, kerangka hewan ternak, seperangkat alat perwayangan, tas-tas, hingga sepatu dan sandal masyarakat yang terkena dampak dari letusan Gunung Merapi.

Sepeda pasca letusan Gunung Merapi yang merupakan salah satu koleksi Museum Mini Sisa Hartaku. Jumat (10/11/2023). 
Sepeda pasca letusan Gunung Merapi yang merupakan salah satu koleksi Museum Mini Sisa Hartaku. Jumat (10/11/2023). 

Selain berfungsi sebagai pengingat, museum ini juga berfungsi sebagai tempat edukasi. Dengan pameran yang informatif ditambah dengan adanya tur pemandu memberikan wawasan pengenai fenomena geologi yang menyebabkan terjadinya letusan Gunung Merapi dan upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak dari letusan tersebut. Hal ini dapat dijadikan sebagai wadah untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kesiagaan dan kesiapan bencana.

Dengan mengangkat cerita masa lalu melalui benda-benda, Museum Mini Sisa Hartaku membuktikan bahwa setiap benda yang tidak terpakai memiliki potensi untuk menjadi bagian dari sejarah yang bernilai. Bukan hanya tentang menyimpan benda-bedanya, namun juga tentang merayakan kehidupan dan kisah di balik setiap benda-benda tersebut. 

Kunjungan ke Museum Mini Sisa Hartaku bukan sekedar kunjungan biasa, melaikan pengalaman yang dapat mengajarkan kita untuk menghargai setiap nilai-nilai masa lalu demi membentuk masa depan yang lebih baik.

Tulisan berbahasa jawa di salah satu bengunan pasca erupsi Gunung Merapi. Jumat (10/11/2023) 
Tulisan berbahasa jawa di salah satu bengunan pasca erupsi Gunung Merapi. Jumat (10/11/2023) 

Terdapat pesan Merapi yang cukup menyentuh, "Aku ora ngalahan tur yo ora pengen dikalahke. Nanging mesti tekan janjine, Mung nyuwun pangapuro nek ono seng ketabrak, keseret, kenter, kebanjiran, lan klelep. Mergo ngalang-ngalangi dalan seng bakal tak liwati," (MMSH). Memiliki arti, "Saya tidak mengalah, juga tidak ingin dikalahkan. Meski begitu, janji saya harus saya lakukan. Saya minta maaf jika ada yang tertabrak, terseret, hanyut, terkena banjir, dan tenggelam, karena menghalangi jalan yang memang seharusnya saya lewati."

Sabrina Putri Setiawan

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun