Artikel ketiga yang berjudul "An Investigation of Peer-Teaching Technique in Student Teacher Development" menjelaskan bahwa cara efektif untuk menciptakan komunitas belajar yang profesional adalah dengan menggunakan proses peer teaching.Â
Siswa perlu memiliki kesempatan untuk meninjau pengalaman mengajar mereka yang akan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan tentang praktik mengajar mereka di masa depan, banyak program pendidikan guru yang telah memprioritaskan "pemikiran reflektif" dan mendefinisikannya sebagai tujuan pembelajaran mendasar siswa mereka.Â
Para siswa merasa pengajaran teman sebaya berguna karena mereka dapat memahami prinsip-prinsip metode terutama ketika dasar-dasar metode ditunjukkan oleh teman-teman mereka.Â
Para siswa guru menawarkan berbagai pandangan yang menunjukkan manfaat yang mereka dapatkan dari praktik pengajaran sebaya mereka. Pengajaran ini meningkatkan kompetensi mengajar dan menawarkan kesempatan untuk mengasah kemampuan mengajar mereka.
Artikel keempat dengan judul "A Case Study on Peer-Teaching" menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan peer teaching adalah untuk memotivasi belajar dan meningkatkan komitmen siswa. Hasil dari penelitian yang dilakukan didalam artikel menunjukkan bawa sebagian besar siswa tidak melakukan revisi setelah pembelajaran karena program peer teaching ini.Â
Semua siswa merasa termotivasi karena merasa senang membantu dan berdiskusi dengan teman lainnya serta suasanya kelas menjadi sangat positif. Hasilnya Sebagian besar siswa merasa termotivasi meskipun sebagian kecil lebih menyukai belajar sendiri.Â
Program peer teaching ini sangat membantu dalam proses belajar. 92% siswa lulus dalam kursus ini dan faktor yang mempengaruhi ialah kelompok belajar, pengajar, metode pengajaran, dan metode penilaian itu sendiri.
Artikel kelima yang berjudul "Learn from Each Other: A Peer-Teaching Model" dikatakan bahwa salah Salah satu penyebab turunnya motivasi siswa untuk belajar IPA adalah kurangnya guru IPA yang cocok dan mampu menarik siswa menuju disiplin ini.Â
Dalam banyak kasus, guru yang sama sekali tidak terlatih dalam sains justru mengajarkannya. Sebagai bagian dari upaya untuk membalikkan kecenderungan menurunnya motivasi belajar sains di kalangan mahasiswa, berbagai upaya dilakukan, seperti kompensasi finansial, bimbingan dan dukungan profesional.Â
Salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan guru yang baik dan menarik siswa untuk disiplin ilmu adalah melalui pembelajaran sosial, seperti mengaktifkan peer teaching. Dari eksperimen yang dilakukan, kelas ipa baik guru atau siswa merasa senang belajar dengan menggunakan metode peer teaching ini.
Proses metode yang digunakan juga tidak seperti kelas regular dan berpusat pada guru yaitu dengan hanya beberapa siswa yang duduk mengelilingi meja, pengajaran dilakukan sebagian di dalam kelas dan sebagian lagi di luar kelas.Â