Mohon tunggu...
Sabrina Maharani
Sabrina Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Bahasa Indonesia di Awal Kemerdekaan Sampai Saat Ini

18 Juni 2023   11:00 Diperbarui: 18 Juni 2023   11:13 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam hal negatif, Namun di dalam negeri sendiri, bahasa Indonesia cenderung diremehkan dan engan untuk mempelajari bahasa Indonesia lebih dalam. Para pelajar ataupun kalangan masyarakat beranggapan bahwa bisa bahasa Indonesia itu sudah cukup dan tidak perlu dikembangkan lagi. Pelajar lebih beranggapan belajar bahasa asing lebih penting dari bahasa sendiri. Hal ini disebabkan oleh semakin pesatnya arus globalisasi dan modernisasi yang memudahkan untuk budaya asing masuk. Fenomena negatif yang masih sering terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yaitu banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya menggunakan bahasa Inggris, walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Merasa malu apabila tidak menguasai bahasa asing (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak menguasai bahasa Indonesia. Menganggap remeh bahasa Indonesia merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih, walaupun penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna.

Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia. Akan tetapi, sekarang pertanyaannya apakah orang indonesia sendiri bangga akan bahasanya sendiri? Jawaban untuk pertanyaan ini tentulah ada di dada masing-masing orang yang menganggap, mengaku, dan menjadikan dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Saat ini masyarakat sudah mulai mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam pemakaian bahasa sehari-hari. Tentu dalam konteks pembicaraan non-formal alias bahasa gaul, hal ini tidak menjadi suatu masalah yang signifikan, namun yang disayangkan pemakaian bahasa gaul juga biasa terjadi pada sebuah forum ilmiah, media massa, kuliah, seminar dan forum formal lain. Jika kita menilik apa penyebab utama mengapa fenomena ini terjadi adalah kebiasaan bangsa Indonesia pada umumnya yang mengagungkan semua hal yang berbau internasional, luar negeri, atau dapat dibilang berbau barat. Dengan kata lain, secara kasar bangsa Indonesia kurang bangga dengan bahasa dan budayanya sendiri. Pemakaian bahasa dan budaya asing dirasa lebih keren dan dapat diterima dalam pergaulan.

Cara Melestarikan Bahasa Indonesia

Ada beberapa hal yang dapatkita lakukan agar bahasa ini tidak punah kedepannya. Langkah-langkah tersebut ialahsebagai berikut :

1. Menggunakan bahasa Indonesia sesuai Ejaan Yang Disempurnakaan. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sesuai dengan ejaaan yang disempurnakanmerupakan salah satu cara untuk melestarikan bahasa Indonesia. Hal ini harus diiringidengan di terbitkannya buku-buku berbahasa Indonesia yang melewati proses editingterhadap isi dan tata bahasa Indonesia yang terkandung di dalamnya.

2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar dalam percakapan sehari-hari. Selama ini bahasa Indonesia yang baku hanya di gunakan dalam bahasa penulisan dan pada acara resmi saja. Seharusnya bahasa ini digunakan dalam setiap saat dalam berbagai percakapan. Kebanyakan orang lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia yang sudahdi pengaruhi bahasa lain baik bahasa asing ataupun bahasa daerah atau bisa dikatakan bahasa Indonesia yang sudah gaul

3. Menanamkan rasa cinta dan kesadaran akan pentingnya berbahasa Indonesia sejak diniterhadap anak-anak dan mendidik anak-anak sejak dini untuk tetap mempergunakan bahasaIndonesia dalam kehidupan sehari-hari walau mereka sudah menguasai berbagai macam bahasa asing. Peran untuk menanamkan hal ini bergantung pada pengasuhan ibu dan tenaga pendidik baik guru bahasa maupun non bahasa.

4. Menetapkan aturan yang jelas dalam penggunaan bahasa Indonesia kepada masyarakatserta memberikan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Hal ini sangat penting untuk menjaminkeberadaan bahasa Indonesia yang saat ini mulai menurun penggunaannya dikarenakan berbagai macam hal baik dari pengaruh luar ataupun dalam negeri.

5. Mengajarkan berbagai macam ragam bahasa Indonesia, majas, peribahasa, perumpamaan, pepatah, puisi atau sastra serta berbagai macam jenis penulisan surat serta penulisan pidato kepada anak-anak sejak dini. Hal ini sekali lagi bergantung terhadaporangtua dan institusi pendidikan di Indonesia.

Semua yang telah diesebutkan diatas tentu tidak bisa terjadi apabila tidak ada kesadaran penuh kita sebagai warga negara Indonesia untuk terus melestarikan Bahasa Indonesia. Untuk itu dibutuhkan sekali kesadaran terhadap pentingnya Bahasa Indonesia serta rasa cinta tanah air agar Bahasa Indonesia dinegerinya sendiri yaitu Negara Indonesia tidak terlupakan atau punah. Ini bukan berarti kita tidak boleh mempelajari Bahasa asing, Bahasa asing terutama Bahasa Inggris tentu juga harus kita pelajari, tetapi kita juga tidak boleh melupakan Bahasa asal kita berada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun