Tingkatan hirarki berperan dalam pengambilan kebijakan keputusan dan fungsi eksekutif tersebut. Posisi atas dalam pekerjaan dapat mengatur otomatisasi kantor dan pertumbuhan dalam pembagian kerja, jumlah pekerjaan rutin meningkat, wewenang dan otonomi pekerjaan. Hal tersebut membuat semakin besar kesenjangan hal kekuasaan, prestise, dan pendapatan antara manajer dan staf.Â
Rutinisasi pekerja membuat seseorang terasing dari kapasitas intelektualnya dan bekerja menjadi sebuah kegiatan yang harus dijalankan setiap hari. Pekerja kerah putih muncul karena efek pada sistem pendidikan di birokrasi-industri masyarakat, lalu prestasi kerja dan promosi didasarkan pada pekerjaan yang dirutinkan dan mengikuti aturan birokrasi dan perintah orang lain.Â
Sehingga, pendidikan hanya menjadi tempat pelatihan untuk birokrasi besar pemerintah dan industri (The Power and Authority Elite).
Mills mengidentifikasi 5 masalah sosial, antara lain; (1) Alienasi, (2) Kepingsanan moral/ apatis, (3) Ancaman terhadap demokrasi, (4) Ancaman terhadap kebebasan manusia, dan (5) Konflik antara rasionalitas birokratis dan akal manusia
Imajinasi Sosiologi
Menurut Mills, Sosiologi Imajinasi bekerja dengan mempengaruhi, menggambarkan pola pikir tentang hal yang sosiologis dengan menekankan pada hubungan pengalaman individu dan hubungan sosialnya.
Ada tiga komponen yang membentuk imajinasi sosiologi, yaitu:
1) Sejarah: bagaimana masyarakat datang untuk menjadi dan bagaimana berubah dan bagaimana sejarah sedang dibuat di dalamnya.
2) Biografi: "sifat manusia" dalam masyarakat, apa jenis orang yang menghuni sebuah masyarakat tertentu.
3) Struktur Sosial: bagaimana perintah berbagai institusi beroperasi dalam masyarakat, mana yang dominan, bagaimana mereka diselenggarakan bersama, bagaimana mereka mungkin berubah, dan lain-lain.
Dalam imajinasi sosiologi, Mills menegaskan bahwa ilmuwan sosial "menerjemahkan masalah privat menjadi masalah publik." Artinya individu menghubungkan masalah yang dihadapinya dalam biografinya ke lembaga-lembaga sosial, relasi yang membentuk struktur sosial dan kemudian menemukan struktur dalam sejarah.Â