Kata kunci dalam teori strukturasi: "struktur" dan "agensi".
Tujuan utama dari teori strukturasi adalah untuk menjelaskan hubungan dialektika dan saling pengaruh memengaruhi antara agen dan struktur. "struktur" adalah "rules and resources" yang dipakai pada produksi dan reproduksi sistem. Sedangkan "agensi" adalah individu. Segala sesuatu tidak mungkin terjadi lewat intervensi individu. Giddens menghubungkan struktur dan agensi, sehingga teorinya disebut sebagai teori strukturasi. Dalam teori ini, struktur dan agensi tidak dianggap sebagai dua hal yang terpisah, karena terjadi dualitas struktur dan agensi. Menurut Giddens, struktur dan agensi harus dilihat sebagai dualitas, dua sisi mata uang yang sama. Hubungan antara keduanya bersifat dialektis dalam arti bahwa struktur dan institusi saling mempengaruhi dan ini berlangsung terus menerus.
Giddens melihat struktur merupakan hasil (outcome) sekaligus sarana (medium) praktik sosial dan bukan merupakan totalitas gejala, bukan kode tersembunyi seperti dalam strukturalisme, dan bukan pula kerangka keterkaitan bagian-bagian dari suatu totalitas seperti yang dipahami para fungsionalis. Dalam pemikiran Giddens, agensi dapat meninggalkan struktur, agensi tidak selalu tunduk pada struktur. Ia dapat mencari kesempatan maupun kemungkinan untuk keluar dari peraturan dan ketentuan yang ada.
Disebut sebagai dialectic of control yaitu agensi dapat melawan struktur yang berupa kontrol. Dalam teori strukturasi yang menjadi pusat perhatian bukan struktur, bukan pula agensi, melainkan apa yang oleh Giddens disebut "social practices. Meskipun manusia tidak boleh melupakan struktur dan agensi, bahkan seharusnya memahami secara detil struktur dan agensi. Namun fokus utama harus diletakkan pada social practice, yaitu bagaimana manusia-manusia menjalani hidupnya sehari-hari di masyarakat. Dari sudut teori strukturasi, masyarakat itu diproduksi dan terus menerus direproduksi setiap hari dalam ruang dan waktu.
Terdapat tiga gugus struktur yang dikenalkan oleh Giddens, yaitu:
- (S) Signifikasi (penandaan), simbolis, pengungkapan, penyebutan, penandaan, dan wacana
- (D) Dominasi (penguasaan / autorisasi), barang (ekonomi) seperti menabung di bank atau orang (politik) yaitu memberikan suara di TPS
- (L) Legitimasi (pembenaran), biasanya didalamnya terdapat aturan norma yang dibentuk.
Di dalam teori ini, Giddens juga membedakan 3 (tiga) dimensi internal pelaku (psikoanalisis), yaitu; Motivasi tak sadar (unconscious motives), berasal dari kondisi-kondisi yang tidak diketahui dari tindakan, Kesadaran praktis (practical consciousness), apa yang kita ketahui tentang dunia tapi tidak dapat kita artikulasikan, dan Kesadaran diskursif (discursive consciousness), apa yang kita ketahui dapat kita artikulasikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H