Prinsip Dasar
- Manusia dibekali kemampuan berpikir (tidak seperti binatang), oleh karena itu manusia dapat mengembangkan pengetahuannya.
- Kemampuan berpikir manusia dibentuk oleh interaksi sosial. Ketika semakin sering berinteraksi dengan sesama manusia maka kemampuan berpikirnya akan terus berkembang.
- Dalam interaksi sosial, manusia mempelajari simbol dan makna yang memungkinkan mereka menggunakan keterampilan berpikir mereka.
- Manusia dapat mengubah makna dan simbol yang digunakan dalam tindakan dan interaksinya berdasarkan interpretasi mereka terhadap situasi.
- Simbol dan makna memungkinkan manusia untuk melakukan dan berinteraksi dengan tindakan tertentu.
- Manusia mampu membuat kebijakan modifikasi dan perubahan, karena kemampuan berinteraksi dengan diri sendiri, menimbulkan peluang tindakan, pilihan atas tindakan.
- Pola tindakan dan interaksi yang saling berkaitan akan membentuk kelompok dan masyarakat.
Dasar utama dari teori interaksionisme simbolik tidak terlepas dari filsafat Pragmatisme dan Behaviorisme Psikologis. Behaviorisme Psikologis menjadi salah satu dasar karena tokoh utama yang menciptakan teori ini (George Herbert Mead) mempunyai latar belakang Psikologi.
Aliran Filsafat Pragmatisme
- Realitas diciptakan secara aktif dengan tindakan dalam dunia nyata. Realitas dibentuk dalam sebuah tindakan yang dapat diamati dan dilihat di dunia nyata manusia. Oleh karena itu, alam pikiran tidak dianggap realitas.
- Ingatan dan pengetahuan didasarkan dari dunia nyata yang terbukti berguna bagi manusia. Sehingga, ingatan dan pengetahuan yang tidak berguna bagi manusia akan ditinggalkan dan dilupakan.
- Manusia mendefinisikan objek sosial berdasarkan kegunaan atau fungsi (utilitas).
- Pemahaman atas individu didasarkan pada perilaku dalam kenyataan. Semakin mengalami peristiwa empirisme/nyata, maka akan semakin terus menguat dalam pikiran manusia.
Behaviorisme Psikologis
- Perilaku manusia tidak sama dengan perilaku hewan.
- Tindakan manusia didasarkan oleh proses mentalnya.
Manusia merupakan aktor yang kreatif, sehingga membutuhkan pengetahuan yang selalu berkembang setiap waktu. Contohnya adalah pakaian manusia yang selalu berubah-ubah, berbeda dengan hewan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H