Pernahkah kamu melihat cairan berubah warna saat dicampur? Di balik keajaiban ini tersembunyi rahasia titrasi asam dan basa! Bayangkan dua jenis cairan, asam dan basa, bagaikan pahlawan super dengan kekuatan berbeda. Asam memiliki kelebihan proton (H+), sedangkan basa memiliki kelebihan elektron (OH-). Saat kedua cairan bertemu, mereka "berduel" untuk menyeimbangkan jumlah proton dan elektron.
Titrasi asam dan basa adalah proses menentukan kekuatan asam atau basa dengan mengukur jumlahnya menggunakan larutan standar. Layaknya pertarungan pahlawan super, proses ini menggunakan alat bernama buret dan indikator untuk menentukan pemenang. Indikator adalah zat yang berubah warna tergantung pada keasaman atau kebasaan larutan. Contohnya fenolftalein, yang berubah dari bening menjadi merah muda saat asam ditambahkan, dan metil jingga, yang berubah dari merah menjadi kuning saat basa ditambahkan.
Menentukan Kekuatan Asam dan Basa
Kekuatan asam dan basa diukur dengan konsentrasinya, yaitu jumlah mol zat per liter larutan. Konsentrasi asam (HA) dilambangkan dengan [HA], sedangkan konsentrasi basa (BOH) dilambangkan dengan [BOH].
Persamaan Kimia Reaksi Netralisasi
Saat asam dan basa dicampur, terjadi reaksi netralisasi. Persamaan kimia reaksi netralisasi antara asam kuat (HA) dan basa kuat (BOH) adalah:
HA + BOH BA + H2O
Rumus Titrasi Asam dan Basa
Titrasi asam dan basa menggunakan rumus berikut:
Volume larutan asam (V_a) x Konsentrasi asam (C_a) = Volume larutan basa (V_b) x Konsentrasi basa (C_b)
Contoh Soal
Sebuah larutan asam HCl dengan konsentrasi 0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH dengan konsentrasi 0,2 M. Berapa volume larutan NaOH yang diperlukan untuk menetralkan 20 mL larutan HCl?
Penyelesaian:
20 mL x 0,1 M = V_b x 0,2 M V_b = 10 mL
Aplikasi Titrasi Asam dan Basa
Titrasi asam dan basa memiliki banyak aplikasi penting, seperti:
- Menjaga Kualitas Makanan dan Minuman: Titrasi digunakan untuk memastikan kadar asam dalam makanan dan minuman aman dikonsumsi. Contohnya, titrasi pada jus jeruk untuk memastikan kadar asam sitratnya sesuai standar.
- Menganalisis Kandungan Obat: Titrasi digunakan untuk menentukan kadar zat aktif dalam obat. Contohnya, titrasi pada aspirin untuk memastikan kadar asam salisilatnya sesuai standar.
- Mengontrol Proses Industri: Titrasi digunakan untuk memantau proses produksi di industri. Contohnya, titrasi pada larutan pelapis logam untuk memastikan ketebalan lapisan yang tepat.
- Melakukan Penelitian Ilmiah: Titrasi digunakan untuk mempelajari sifat kimia zat dan reaksi yang terjadi. Contohnya, titrasi untuk mempelajari kekuatan asam lemah dan asam kuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI