kalo diitung" naik angkot itu sehari pulang pergi Rp 5.000,00, kalo sebulan berarti Rp 150.000,00
kalo naik motor pribadi harus beli dulu, yaaa sekitar 12 juta, belinya cash... beli helm ngurus sim, dsb jadi 12,5 juta
beli bensin Rp 15.000 buat 3 hari... ga beda jauh ama pengeluaran waktu naik angkot
fasilitasnya sih emang lebih menguntungkan kalo punya motor sendiri, suka" mau kemana aja, enggak dempet"an, ga panas....
tapi untuk perawatannya, emang motor ga mau dicuci ? paling enggak seminggu sekali dicuci kan....
trus juga servis... gratis semuanya paling 2 atau 3 bulan doank, abis itu mulai ganti olinya ga gratis...
lama-lama ya servisnya mbayarnya ga nguatin juga...
sekarang gimana kalo disamain sama pesawat presiden... mending charter. atau milik PRESIDEN loh ya, bukan pribadi... kalo pribadi mah beli ndiri, ini pake duit rakyat loh, jadi kalo nanti presidennya uda ganti ya pesawatnya buat presiden berikutnya
keuntungan pesawat presiden itu lebih efisien, dan efektif... berdasarkan 3 aspek yaitu
- Aspek Keamanan (safety dan security)
- Aspek Operasional
- Aspek Ekonomi
aspek keamanan yg dipenuhi adalah peralatan navigasi, komunikasi, cabin, infligh entertainment dan lebih aman juga karena tidak bersamaan dengan penerbangan komersial...
aspek operasional yg dipenuhi adalah kenyamanan presiden dan rombongannya... sedangkan kalau menggunakan pesawat charter rata" berbadan besar dan tidak bisa mendarat di bandara" kecil, padahal pesawat presiden itu 'katanya' harus mampu terbang jauh dan mendarat di bandara kecil...
padahal pesawat yang dibeli itu tidak bisa mendarat di landasan-landasan kecil di Indonesia karena ukurannya yang juga besar... ditambah lagi harganya yg mahal...
dari aspek ekonomi 'katanya' negara bisa menghemat RP 114,2 Milyar dalam setahun...
dan juga 'katanya' Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, pesawat yang dibeli itu bisa menjadi simbol kebanggaan bagi rakyat Indonesia (http://www.tribunnews.com/2010/05/31/pesawat-presiden-bisa-hemat-rp-1142-miliar-setahun)
padahal kalau membeli pesawat baru itu ada biaya" lain yang harus dikeluarkan, antara lain bahan bakar, biaya perawatan, penggantian sparepart, belum lagi ditambah biaya operasional untuk awak pesawat.... Dan itu semua ga muraaaahhh
dan apakah RAKYAT INDONESIA bangga kalau punya pesawat presiden semahal itu ?
lihat tuh Malaysia dan Brunei, presidennya malah menggunakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia, tipe CN 235 jenis VVIP.
jadi kalau saya pribadi lebih bangga kalo Presiden di negara saya bisa menghargai produk buatan negaranya sendiri...
kalo memang mau beli pesawat mewah, it's ok lah... tapi masa rakyatnya masih ada yg ga bisa makan dan ga punya tempat tinggal, presidennya malah bermewah" dengan adanya fasilitas bar dan tempat dansa di pesawatnya ????
pesawat buatan Indonesia yg GA DIPILIH buat dijadiin pesawat kepresidenan "CN-235" digunakan oleh Malaysia 2 unit untuk pesawat kepresidenan, Korea Selatan 2 unit juga, dan Pakistan 1 unit. Pesawat buatan negara kita dijadikan pesawat kepresidenan di negeri orang...
harga pesawat ini untuk body nya saja 18-19 juta USD dan untuk interior tambah 4 juta USD saja, tapi kalo mau yg mewah ya 8 juta USD aja deh... sedangkan pesawat yg kita beli total keseluruhan 91,2 juta USD
jadi selisih harganya adalah 64,2 juta USD hanya untuk menempuh jarak jauh dengan waktu singkat, maka CN-235 tidak dipilih menjadi pesawat kepresidenan.
15 negara telah menggunakan pesawat CN-235. Di antaranya Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, Malaysia, Thailand, Turki, Brunei Darussalam, Pakistan, dan Arab Saudi. Total sudah ada 315 pesawat yang dibuat. Negara yang paling banyak menggunakan adalah Turki dengan 70 unit. Kebanyakan pesawat-pesawat tersebut dipakai untuk transportasi militer seperti membawa barang dan orang. ( http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=116977)
Pak Presiden mau sering" keluar negeri ya ? orang mendarat di daerah terpencil di Indonesia aja ga bisa tuh pesawat yg baru dibeli...
Semuanya kumpulan status saya, semuanya yg saya ungkapkan disini adalah kekecewaan saya tehadap pemerintah dan wakil rakyat yang menyetujui pembelian pesawat. Dengar kami ya, pak... Lihat rakya Bapak, masih ada yg ga punya tempat tinggal, makan sehari-hari susah, bahkan samapi ada yang mencuri hanya untuk mengganjal perutnya, Pak... Pantaskah, Pak? Disaat rakyat Bapak kelaparan, Bapak bisa berdansa dan bersenang-senang di angkasa ? apa itu memang mau Bapak ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H