Mohon tunggu...
Sabrina Ayumetias
Sabrina Ayumetias Mohon Tunggu... Lainnya - Sarjana 1 - Sastra Indonesia - Universitas Pakuan Bogor

Bentuk profesionalisme dalam hidup : Menyelesaikan apa yang sudah kita mulai.

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Sosok Hitam Bermata Merah Dibalik Pohon Pisang

21 Mei 2024   21:25 Diperbarui: 21 Mei 2024   22:00 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : www.kompas.com

Saya dan Dani berjalan dengan cepat karena perasaan yang sangat takut, kami berdua saling menyimpan suatu hal yang ganjal yang tidak kami ceritakan di perjalanan menuju majelis. Sesampainya di majelis mulailah saya bertanya pada Dani, "Dan, liat gak tadi?", Dani membalas "Liat apa? Yang hitam itu?" ucap Dani yang langsung menebak apa yang saya lihat sebelum saya beri tahu ciri-cirinya. Saya menjawab lagi tebakan Dani "Ko... langsung tau sih?... Serem banget matanya merah Dan...", "Iya, lidahnya melet panjang banget" ucap Dani. Saya meninggalkan obrolan kami berdua dan langsung ke kamar saya dan teman-teman perempuan untuk tidur.

Hari kelima, saya dan teman-teman lainnya kembali melakukan kegiatan kemasyarakatan, saya kembali diam dan tidak menceritakan hal itu sampai selesainya kegiatan ini. Lalu, saya membantu teman yang lainnya untuk bersih-bersih area desa dan juga membantu mengamplas tembok majelis untuk dicat ulang, namun hal yang saya alami terus menggentayangi pikiran saya tetapi saya berusaha untuk melupakan dan tidak menceritakan untuk menghindari ketakutan teman-teman yang tidak mengalami hal itu. 

Waktu demi waktu yang kita jalani akhirnya kegiatan itu selesai, lalu kami kembali merapat ke majelis untuk evaluasi kegiatan dan kembali pembagian kelompok untuk membantu petani di 2 hari terakhir. Badan saya mulai tidak enak karena melihat kejadian tersebut saya memutuskan untuk pulang di hari esok dan malam ini kami berkumpul di depan majelis untuk bakar-bakar sekedar nyemil dan santai. Terjadi lagi... saat saya menoleh kanan kiri saya melihat kembali sosok yang berbeda di dekat pohon pisang, tetapi saya hanya diam dan mengalihkan suasana itu yang saya lihat hanya sosok biasa dan tidak menakutkan. Beberapa menit kemudian saya memutuskan untuk tidur duluan. Keesokan harinya saya memutuskan pulang duluan dan selesai.

Cerita yang saya alami ini nyata, saya mengikuti program ini karena saya sangat senang bersosialisasi dan kegiatan ini sangat menyenangkan, bermanfaat, dan berguna. Tanpa saya mengikuti kegiatan ini mungkin saya hanya seorang mahasiswi yang tidak memiliki pengalaman berharga di luar kampus dan tidak mengenal kehidupan di pelosok desa. Dari hal yang saya alami selama mengikuti kegiatan KKN ini saya banyak belajar tentang alam dan kehidupan lainnya yang mengisi dunia ini. Belajar untuk saling menghargai dan menjaga etika terhadap makhluk lainnya. Untuk nama dalam cerita ini hanya samaran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun