Segelas Kopi Susu Hangat di Teras Rumah Nenek
Suasana sejuk di kelilingi pepohonan,
Aku dan segelas kopi susu hangat.
Mendengar melodi yang mengalun dikuping kiri dan kanan,
Terpendam kata-kata dalam ingat.
Sesekali aku memejamkan mata,
Dan bergumam dalam diri.
Kulihat sekeliling teras dalam pandangan mata,
Megartikan suasana itu pada kalimat puisi.
Ranting yang tersapu angin dan mengayun,
Daun yang jatuh oleh hembusan angin.
Aku teringat pada sebuah rasa itu namun,
Kesunyian ini menepis perasaan dalam batin.
Aku duduk di pojok sebuah bangunan kayu,
Dan menyeruput kopi hangatku.
Aku melihat tanaman dengan batang tegak dan daun layu,
Menatap banyak tanaman yang buatku diam terpaku.
Alunan melodi dan lirik yang sangat lantang,
Kutuliskan sebuah rasa dalam kalimat ini.
Kembali ku dengar hembusan angin kencang,
Menyapu ranting pohon serta daun-daun di halaman penghuni.
Suasana semakin ramai pengunjung berdatangan,
Bola mata yang melirik-lirik langkah kaki seseorang.
Kumenemukan sepasang sejoli duduk dikursi dan didatangi pelayan,
Di celah pepohonan sang mentari memberi cahaya yang terang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H