Mohon tunggu...
sabrina ayu kristianingrum
sabrina ayu kristianingrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - bucinnya papeda

hidup dengan ekspetasi emang asik, lebih asik lagi hidup dengan realita

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menuju Pertanian Organik Bersama KPTT Salatiga

26 April 2021   21:39 Diperbarui: 26 April 2021   22:10 2741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KPTT merupakan singkatan dari Kursus Pertanian Taman Tani, KPTT Salatiga berdiri sejak 1965 hingga sekarang. Belum banyak orang yang mengetahui tempat ini, khususnya untuk orang Salatiga sendiri. Sebagai mahasiswa saya pun asing dengan KPTT Salatiga, tetapi karena informasi dari pedagang tanaman hias saya mengenal tempat ini dan langsung mengunjunginya. Tak jauh dari tempat pemandian Kalitaman, akses menuju KPTT terbilang mudah walau harus melewati beberapa gang perumahan.

Pertama kali datang ke KPTT saya bertemu dengan Romo Sunu, beliau merupakan guru bagi para buruh tani yang bekerja untuk KPTT Salatiga. Romo Sunu memiliki latar belakang pendidikan doktor, ada juga Bruder Dieng yang berlatar belakang Sarjana Pendidikan Biologi. Bruder Dieng pernah berkata “Kami ini sedang mencoba beralih dari pertanian konvensional menjadi pelaku pertanian organik, karena kami menyadari pemakaian pupuk dengan dosis yang berlebihan serta penggunaan pestisida dapat menurunkan kualitas tanah, sehingga mau tidak mau kita harus beralih ke pertanian organik.” Dari pengalaman bertani kedua guru ini menghadirkan perubahan yang cukup baik bagi produksi produk unggulan KPTT  hingga akhirnya banyak kelompok tani yang berasal dari Salatiga dan luar Salatiga mengunjungi KPTT untuk belajar pertanian organik.

Sebelum membahas pertanian organik lebih jauh bersama KPTT, perkenalkan nama saya Sabrina Ayu Kristianingrum biasa dipanggil Ayu. Saya merupakan salah satu mahasiswi UKSW Fakultas Pertanian dan Bisnis dengan Prodi Agroteknologi. Berikut beberapa dokumentasi yang diambil oleh Bruder Dieng pada saat saya dan teman-teman mencoba bertani di bedeng maupun green house dengan prinsip pertanian organik.

    

whatsapp-image-2021-04-26-at-02-25-02-4-6086cddd8ede48095c4dd0e2.jpeg
whatsapp-image-2021-04-26-at-02-25-02-4-6086cddd8ede48095c4dd0e2.jpeg
whatsapp-image-2021-04-26-at-02-25-02-3-6086cd5fd541df714976e2b3.jpeg
whatsapp-image-2021-04-26-at-02-25-02-3-6086cd5fd541df714976e2b3.jpeg
            Pada hari Jumat, 23 April 2021, saya diajak oleh Bruder Dieng untuk menyimak penyuluhan materi yang akan beliau sampaikan kepada kelompok tani di daerah Sawangan khususnya Desa Gantang, Magelang. Beberapa materi yang disampaikan Bruder Dieng dan Romo Sunu diantaranya Pengembangbiakan Trichoderma, Pemenuhan nutrisi tanaman melalui Hoagland Nutrient, dan Prinsip penerapan biogas berbahan dasar kotoran ternak. Materi penyuluhan tersebut menerapkan prinsip pertanian organik, artinya mempertahankan kesehatan ekosistem dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya hayati yang ada. Proses penyuluhan ini dilakukan secara tatap muka, didukung dengan alat peraga yang dicontohkan pada saat penyampaian materi sehingga kelompok tani dapat menerapkannya.

whatsapp-image-2021-04-26-at-02-50-06-6086ce2ed541df19d8781ba2.jpeg
whatsapp-image-2021-04-26-at-02-50-06-6086ce2ed541df19d8781ba2.jpeg
whatsapp-image-2021-04-26-at-02-50-06-1-6086ce3e8ede481cd94282e2.jpeg
whatsapp-image-2021-04-26-at-02-50-06-1-6086ce3e8ede481cd94282e2.jpeg
 

            Foto di atas merupakan sedikit momen yang saya abadikan pada saat Bruder Dieng dan Romo Sunu menyampaikan materi penyuluhan. Selama penyuluhan berlangsung, kelompok tani aktif bertanya kepada pemateri mengenai permasalahan-permasalahan yang mereka alami di lahan. Salah satunya adalah serangan Jamur Fusarium, mereka mengatakan awalnya tanaman saya terlihat sehat tidak ada ciri-ciri terkena penyakit, tetapi beberapa hari kemudian tanamannya layu dan akhirnya mati. Solusi dari permasalahan tersebut dibahas dalam penyuluhan materi pengembangbiakan Trichoderma, prinsip dasarnya memberikan jamur yang sifatnya antagonis dari fusarium, contohnya Trichoderma yang bertugas membunuh mikroorganisme patogen dan menyuburkan tanah.

            Setelah selesai menyampaikan materi, Bruder Dieng meminta kelompok tani untuk mencoba teknologi tersebut sebagai upaya pengendalian jamur patogen secara organik. Salah satu anggota tani bertanya bagaimana cara pengaplikasiannya pada tanaman?, Bruder Dieng menjawab Trichoderma yang siap pakai akan berwarna hijau dan aromanya seperti ketan, ibu-ibu bisa melarutkannya ke dalam air lalu disiramkan ke lahan atau bisa juga Trichodermanya disebar di lahan sebelum penanaman. Selanjutnya masuk pada materi Pemenuhan nutrisi Tanaman melalui Hoagland Nutrient, bahan yang digunakan berbahan dasar kimia seperti KNO3, NPK, dan MgSO4. Prinsip organik yang diterapkan KPTT adalah bagaimana kita mengetahui kebutuhan nutrisi tanaman, unsur hara mikro dan makro tumbuhan rata-rata berbahan dasar kimia karena memang bahan tersebut yang akan diolah dalam proses fotosintesis.

            Pengalaman baru bagi saya pribadi yaitu bisa melihat proses penyuluhan pertanian secara langsung dengan memperhatikan kebutuhan informasi kelompok tani di Desa Gantang, Magelang. Pertanian Organik menjadi solusi bagi kelompok tani di desa ini karena masih banyak keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai pendukung siklus ekologis di ekosistem sekitar Desa Gantang. Kedepannya saya berharap penyuluhan materi yang telah dilakukan oleh KPTT Salatiga di beberapa tempat dapat memajukan perekonomian desa khususnya dari bidang pertanian organik. KPTT Salatiga sangat terbuka bagi sobat tani yang berminat belajar tentang seluk beluk bertani, untuk informasi lebih lajut dapat mengunjungi media sosial KPTT Salatiga yaitu melalui instagram dengan @kpttsalatiga.

            Sekian informasi yang bisa saya bagikan kepada sobat tani mengenai kebutuhan informasi pertanian, salam sehat tetap semangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun