Mohon tunggu...
Sabrina
Sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Periang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Unik "Ngarot" di Daerah Indramayu

5 Januari 2023   21:06 Diperbarui: 6 Januari 2023   06:47 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prosesi Ngarot (arak-arakan)/radarindramayu.disway.id

Mungkin sudah banyak yang tahu kalau Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan berbagai suku, etnis, dan kepercayaan. Tidak heran kalau dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia memiliki beragam tradisi unik dan berbeda-beda setiap daerah yang masih dijaga hingga saat ini.

Adat istiadat dilakukan sesuai dengan kebiasaan masyarakat sekitar, dan dari sinilah kekayaan budaya Indonesia makin terasa, salah satunya di Indramayu.

Indramayu merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Tradisi Ngarot adalah salah satu upacara adat Sunda menyambut musim garapan sawah yang setiap tahunnya dilaksanakan di Indramayu tepatnya di Desa Lelea. Tradisi ini digagas untuk pertama kalinya pada tahun 1686 oleh Kepala Desa Lelea ke-1 yang bernama Canggara Wirena.

Tradisi adat ngarot memiliki kandungan makna sebagai ungkapan rasa syukur sejumlah petani kepada Sang Mahakuasa atas limpahan hasil panen padi yang di dapatkannya. Sekaligus menyambut kedatangan musim tanam baru yang diharapkan hasil bertani berlimpah dan dijauhi dari masalah dan bencana. Selain itu, tradisi ini juga diharapkan generasi muda dapat membina pergaulan yang sehat dengan cara saling mengenal, saling menjaga sikap dan perilaku. Uniknya, terkadang tradisi masyarakat Lelea ini dijadikan sebagai ajang mencari jodoh. 

Ribuan orang dari dalam maupun luar daerah Kabupaten Indramayu memusatkan perhatiannya untuk menyaksikan Tradisi Adat Ngarot di Desa Lelea, Kabupaten Indramayu, 21 Desember 2022. Tradisi unik kota Mangga Indramayu ini rutin dilaksanakan setiap akhir tahun pada hari minggu ketiga di Bulan Desember tepatnya Hari Rabu yang diyakini masyarakat setempat sebagai hari yang disakralkan.

Tradisi ini terdiri dari tiga bagian yaitu prosesi (arak-arakan), seserahan, dan pesta pertunjukkan. Festival tradisi ngarot menampilkan ribuan Putra dan Putri Ngarot. Untuk putra mengenakan baju komboran dan celana gombrang beserta ikat kepala. Sedangkan untuk putri mengenakan kebaya berselendang dengan warna yang cerah dilengkapi dengan aksesoris seperti kalung, anting, gelang, bros, peniti emas, serta hiasan bunga di kepala mereka sehingga terlihat makin cantik.

Ngarot/Gerry FM
Ngarot/Gerry FM

Hiasan bunga yang dikenakan putri-putri ini juga memiliki arti tersendiri. Mulai dari bunga melati yang dikaitkan dengan kesucian, kepolosan dan kemurnian yang berarti memiliki pesan untuk para remaja agar menjaga kebersihan diri, bunga kenanga yang memiliki pesan untuk anak perempuan agar menjaga keperawanannya, hingga bunga kertas yang bermakna keindahan atau kecantikan seperti kembang desa (gadis yang dianggap paling cantik di sebuah desa).

Dengan riasan tipis, para Putra dan Putri Ngarot diarak untuk diperlihatkan ke publik. Biasanya tradisi ngarot menjadi salah satu bagian dari perayaan hari jadi Kabupaten Indramayu. 

Tradisi ini juga masih dilaksanakan sampai sekarang. Mengikutsertakan para pemuda dan pemudi di desa tersebut menjadi salah satu wujud adanya kesadaran dari anak muda untuk melestarikan kebudayaan daerahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun