Hal tersebut terkadang membuat mereka melampiaskannya terhadap diri sendiri dengan cara menyakiti diri sendiri secara sengaja (self-harm). Self-harm biasanya dilakukan sebagai tindakan awal seseorang sebelum melakukan bunuh diri.Â
Self-harm sendiri terdiri dari banyak macam seperti dengan menggoreskan benda tajam ke bagian tubah, yang biasanya disebut barcode, membakar kulit, membenturkan kepala ke tembok, hingga minum obat secara overdosis.Tahapan yang diawali dengan self-harm dapat berujung kepada penggunaan obat terlarang, gangguan jiwa, dan bahkan berakhirnya hidup mereka
Namun, tak sedikit juga yang melakukan bunuh diri karena meniru orang lain yang memiliki masalah yang sama seperti mereka (copycat suicuide). Tragedi di Kota Pahlawan dimana 2 mahasiswa yang melakukan tindakan bunuh diri dilakukan dengan cara yang sama persis yaitu melompat dari gedung bertingkat. Pendeteksian dini akan masalah-masalah penyebab bunuh diri dapat mencegah terjadinya tindakan bunuh diri.
Masalah ini tak hanya terbatas pada satu individu, kelompok, atupun masyarat tertentu. Melainkan hal ini dapat memengaruhi semua umat manusia di seluruh dunia dan dari berbagai kelompok usia. Dibutuhkan perhatian khusus dan serius dari keluarga, masyarakat, pemerintah dalam menangani tantangan global yang semakin serius di jama sekarang ini.
Dalam menghadapi kasus ini, penting sekali untuk mendengarkan suara anak muda.
Keluarga adalah lingkup terkecil yang dapat menjadi tempat untuk mendengarkan isi hati anak. Memberi materi yang cukup merupakan tanggung jawab orang tua, tapi jangan lupa untuk memberikan kasih sayang, perhatian, pendidikan dan pelajaran hidup yang benar. Orang tua perlu untuk mengarahkan anak-anak agar dapat menemukan jawaban dan solusi yang benar atas problem hidup mereka.
Sekolah diharapkan agar dapat memberikan fasilitas dan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tingkat pendidikan anak-anak. Guru menjadi pengganti orang tua ketika anak-anak berada disekolah. Guru diharapkan bisa memberi contoh yang baik dan benar kepada anak didik mereka, bukan hanya sekedar memberi 'angka'.
 Tata krama dan pendidikan sosial perlu ditekankan lagi di sekolah sebagai bekal anak-anak dalam menghadapi semua problem hidup secara individu dan bermasyarakat. Lebih baik lagi, ketika sekolah bisa membuat suasana menjadi nyaman untuk belajar bersama dan bebas dari 'bullying'
Kehidupan beragama yang taat dan beriman juga diperlukan bagi setiap individu. Â Kurangnya keimanan atau krisis spiritual yang juga berdampak terhadap kehidupan mereka, dimana akan ada bisikan-bisikan dari malaikat jahat untuk bertindak melawan hukum Tuhan, yaitu agar kita tetap menghargai hidup kita.
 Melalui kegiatan agama, iman kita akan semakin terpupuk agar kita bisa menyayangi diri kita sendiri dan juga sekaligus orang lain. Kita juga akan mendapat bimbingan dari Tuhan akan setiap langkah-langkah kita.
Bunuh diri adalah masalah serius yang harus segera ditangani secara serius. Isu ini bukan hanya sekedar tren yang akan segera berlalu begitu saja. Dari masa ke masa, akan ada perobaan bunuh diri, meskipun dengan cara/tren yang berbeda beda. Maka dari itu, diperlukan usaha dari tiap individu, keluarga, dan masyarakat luas (sekolah, lembaga agama, negara) untuk mengatasi masalah ini.Â
Pencegahan secara dini dan pendidikan tentang kasus bunuh diri harus diupayakan sedini mungkin. Pendidikan karakter dan iman juga akan membantu anak-anak untuk dapat memilah antara benar dan salah.