Mohon tunggu...
Sabrina SilvaniSilaban
Sabrina SilvaniSilaban Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer/-/-

menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Manajemen Siaran Lokal Humbang Hasundutan

12 Juni 2022   14:12 Diperbarui: 12 Juni 2022   14:15 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kabupaten dengan iklim tropis basah ini memiliki sejumlah keunikan dan ciri khas yang sangat sayang untuk di biarkan. Humbang Hasundutan secara astronomis terletak pada 201' -2.028' Lintang Utara dan 98010' - 98058' Bujur Timur. Luas wilayah Humbang Hasundutan adalah sebesar 251.765,93 Ha, dengan luas daratan sebesar 250.271,02 Ha. Rata-rata tinggi curah hujan yang terjadi di Kabupaten Humbang Hasundutan setiap bulan sebesar 208,06 mm dengan rata-rata hari hujan sebanyak 17 hari per-bulan (Tahun 2017) 

Mayoritas penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan suku Batak Toba. Selain itu, ada sebagian kecil yang merupakan suku terdekat Batak Toba, yakni Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Angkola, dan Batak Pakpak. Ada pula sebagian kecil suku Aceh, Minangkabau, dan yang lainnya. 

Dengan bahasa Batak Toba sebagai bahasa utama yang digunakan penduduk Humbang Hasundutan untuk berkomunikasi selain Bahasa Indonesia. Lalu mayoritas penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan memeluk agama Kristen, sebagian kecil beragama Islam, Parmalim, dan Buddha. 

Bertani merupakan kegiatan mayoritas penduduk Humbang Hasundutan. Komoditas pertanian terbesar  adalah kopi dengan luas panen 9.246 Ha dan produksi 6.461 ton (Humbahas Dalam Angka 2007). Perkebunan kopi terdiri 48.45% luas lahan pertanian dan perkebunan. 

Selain kopi, Kabupaten ini juga kaya dengan kemenyan. Dengan luas panen 5.235 Ha menghasilkan 1.278 ton. Luas lahan kemenyan mencapai 23,16%. 

Komoditas lainnya adalah karet, kulit manis, kemiri, coklat, kelapa sawit, aren, kelapa, tebu, jahe, cengkih, dan andaliman. Potensi ekonomi lainnya di Kabupaten  Humbang Hasundutan adalah pembangkit listrik. Terdapat 10 lokasi air terjun yang dapat di manfaatkan menjadi pembangkit listrik. Air terjun dengan ketinggian ketinggian jatuh tertinggi adalah Aek Silang dengan ketinggian 125 meter. 

Kalau mengingat Humbahas maka akan teringat dengan kuliner daging kudanya. Atau ada juga yang mengingat keindahan alam Lembah Bakkara, tempat kelahiran Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII. Ada juga yang mengingat konsesi hutan Eucalyptus milik PT. Toba Pulp Lestari (TPL). Bukan hanya itu, kabupaten ini juga dikenal dengan Kabupaten penghasil Kopi Lintong yang terkenal di seantero dunia. 

Di Kecamatan Lintongnihuta sentra penghasil Kopi Lintong ini tidak sulit dijumpai pengusaha kopi berkewarganegaraan asing. Bahkan  kalau kebun kopi ini dibuat jadi sasaran pariwasata masih sangat memungkinkan seperti yang dibuat oleh Gani Silaban, Jimmi Panjaitan yang mengajak wisatawan mancanegara dan lokal field trip ke kebun kopi untuk memetik kopi, menjemur kopi, menggiling lalu meminum kopi Lintong itu langsung di kebun kopi yang berada di punggung Bukit Barisan.
Dan masih banyak lagi potensi lainnya. 

Hal inilah yang membuat saya menarik membahas hal ini. dengan banyaknya potensi, kekayaan, dan keunikan dari daerah ini sangat disayangkan untuk dibiarkan saja. tentunya manajemen media massa sangat diperlukan dalam rangka menaikkan nama Humbang Hasundutan. Namun perlu juga bantuan dari pemerintah setempat untuk berperan dalam hal ini. Mungkin dalam hal bantuan sarana dan prasarana kepada televisi lokal setempat. 

Untuk lebih memperkenalkan lebih dalam Kabupaten ini dengan segudang potensi nya yang sayang untuk di lewatkan. Mulai dari kuliner yang unik dan beragam, kekayaan alam, sampai objek wisata tersembunyi yang indah.
Diharapkan dengan terciptanya program ini, potensi naiknya rating televisi local semakin tinggi dan potensi pariwisatapun juga. Karena kedua hal ini merupakan sejalan. Maka diperlukan kerjasama antara Pemeritah dan Saluran Televisi Lokal Kabupaten Humbang Hasundutan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun