Keindahan pesisir laut lepas sangat terasa ketika saya berada di Dermaga Desa Pusuk Kabupaten Bangka Barat. Keindahan lingkungan pesisir pantai yang masih terdapat hutan bakau di pinggiran laut sehingga mencantik lingkungan perairan laut Desa Pusuk tersebut, bahkan suasana lebih menyentuh ketika kami meniti sepanjang luas dermaga dimana digunakan sebagai pelabuhan oleh para nelayan dan tempat rekreasi para masyarakat khususnya Bangka Barat untuk melihat sunset dikala sore hari tiba.
Desa Pusuk terletak di Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di Desa Pusuk banyak masyarakat yang mencari mata pencaharian sebagai para Nelayan karena daerah tersebut masih merupakan daerah pesisir pantai. Selain berprofesi sebagai para nelayan sebagian penduduk juga berprofesi sebagai petani dan berkebun karena kawasan untuk bercocok tanam masih menjanjikan di Desa tersebut.
Minggu sore saya dan rombongan menyempatkan diri untuk berjunjung ke daerah kelapa dikediaman teman saya. Di situ la sekita nyampai dirumah tidak berapa lama kami mulai berkunjung ke dermaga Desa Pusuk untuk melihat keindahan desa dan bibir pantai yang dikelilingi hutan bakau di pingiran laut membuat kami semakin penasaran untuk berjalan kaki menuju ujung dermaga tersebut. Dermaga yang ukuran lebar kurang lebih satu (1) meter mumbuat kami harus waspada dengan arah menuju ujung dermaga tersebut. Di sepanjang Dermaga Kami berfoto-foto sambil menikmati pantai lepas menuju ujung dermaga kurang lebih ratusan metter jauhnya.
Berbicara tentang keindahan pasti tidak terlepas dengan yang namanya ketenangan jiwa. Karena setiap kita melihat atau merasakan keindahan, pastilah hati kita menjadi tentram karena keindahan tersebut. Sebenarnya, keindahan itu adalah suatu yang abstrak atau tidak bisa dikira-kira. Karena, memang yang namanya keindahan itu banyak jenisnya, ada keindahan alam, ada keindahan lingkungan dan masih banyak lagi jenis-jenis keindahan yang ada di bumi ini.
Di dermaga ini kami melihat orang mancing dan menghabiskan kejenuhan di pantai Pusuk ini. Melihat keindahan perairan laut ini dengan pandangan pulau yang menghadap kearah Dermaga ini membuat hati semakin beta di desa ini. Di dermaga ini juga terlihat keindahan pulau Nanas yang menghiasi alam ini seperti lukisan yang dipenuhi pemandangan alam sehingga membuat perasaan ingin mengenal satu jam di Dermaga Pusuk untuk mencari sumber inspirasi yang selama ini hanya di dapatkan didaerah perkotaan saja akan tetapi hari ini suatu inspirasi yang luar biasa bisa berada di dermaga Pusuk Kecamatan Kelapa kabupaten Bangka Barat.
Apalagi ketika 6 Februari 2014 lalu salah satu program Bupati Bangka Barat di kutip di Bangka Pos bahwa Desa Pusuk Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat, siap melakukan percepatan pembangunan sehingga menjadi desa yang madani. Apalagi dalam waktu dekat ini, Desa Pusuk akan di launching sebagai Desa Mandiri yang mengedepankan sektor perikanan dan kelautan.
Desa paling utara di Kecamatan Kelapa ini, memiliki sektor unggulan selain perikanan dan kelautan, juga sektor perkebunan, disektor kesehatan dalam waktu dekat desa Pusuk siap menjadi desa open defecations free (ODF) atau desa yang terbebas dari buang air besar sembarang tempat. Semakin membuat saya tertarik dengan desa ini dan semakin yakin suatu saat desa ini sebagai salah satu desa penghasil ikan terbesar di Bangka Barat dan para nelayan bisa hidup sejahtera dari mata pencahrian sebagai para nelayan.
Timbulah rasa mengkhayal dan langsung dalam suatu benah ingatan saya seketika Reflek bercerita sedikit tentang keadaan laut diIndonesia adalah sebuah negara maritim terbesar dunia. Lebih dari 70 persen luas wilayahnya terdiri dari lautan yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera sampai ke ujung selatan Irian Jaya,karena semua wilayah daratannya merupakan gugusan pulau-pulau yang membentang antara Benua Asia dan Benua Australia.
Bahkan penangkapan ikan yang dilakukan adalah proses pemanfaatan sumberdaya perikanan yang bersifat ekonomis dari perairan secara bertanggung jawab. Tata laksana ini menjadi asas dan standar internasional mengenai pola perilaku bagi praktek penangkapan yang bertanggung jawab dalam pengusahaan sumberdaya perikanan dengan maksud untuk menjamin terlaksananya aspek konservasi, pengelolaan dan pengembangan efektif sumberdaya hayati akuatik berkenaan dengan pelestarian.
Dewasa ini dapat kita lihat sumberdaya alam dan lingkungan telah menjadi barang langka akibat tingkat ekstraksi yang berlebihan over-exploitation dan kurang memperhatikan aspek keberlanjutan. Padahal secara ekonomi dapat meningkatkan nilai jual, namun di sisi lain juga bias menimbulkan ancaman kerugian ekologi yang jauh lebih besar, seperti hilangnya lahan, langkanya air bersih, banjir, longsor, dan sebagainya. Kegagalan pengelolaan SDA (Sumber Daya Alam) dan lingkungan hidup ditengarai akibat adanya tiga kegagalan dasar dari komponen perangkat dan pelaku pengelolaan.
Desa Pusuk ini menjadi acuan saya jika memang daerah ini terawat dan menjadi pusat perhatian pemerintah tidak menutup suatu kemungkinan jika didaerah ini kelaknya menjadi Desa yang sangat luar biasa karena potensi laut yang sangat indah dengan rantai makanan para penduduk berprofesi sebagai para nelayan.
Hampir tidak terasa satu jam lamanya kami berada di Dermaga Desa Pusuk karena keadaan hari mulai mau malam kami langsung kembali dari dermaga menuju tempat parkiran motor kami untuk pulang kembali kerumah teman saya yang berada di Desa Kelapa tersebut. Keindahan yang tak kan terlupakan di Dermaga Pusuk Minggu Sore.
Pengalaman “keindahan” sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau “keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.””…(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H