Mau pergi kemana engkau? Janganlah pergi kalau untuk mengobati hati.
Duduklah di sini…bersamaku.
Dekatlah ke sini…dekat denganku. Langit begitu indahnya. Biru bersih dengan sedikit awan yang tergores indah. Terbangkanlah lukamu setinggi yang kau suka. Biarkan dia ikut beriringan bersama awan di sana. Lukislah dengan tinta gelisahmu. Warnailah dengan rona kegalauanmu.
Jangan pergi, kalau untuk mengobati hati.
Kesinilah…dekat denganku. Mari duduk denganku, berteduh di bawah pohon ini bersamaku. Pandanglah hijau rumput di tanah lapang itu. Lihatlah dalam kerinduan bahagiamu. Nikmatilah alunan lambaiannya. Biarkan desir angin membawa duri-duri dari hatimu.
Jika engkau merasa berat, rebahkan kepalamu. Rebahkanlah di dadaku….biarkan beban itu mengalir ke sini, di tubuhku. Pejamkan matamu dan bermimpilah. Ajaklah duka pergi bersamamu. Antarkan dia ke ruang-ruang mimpimu. Tempatkan dia di sana, dan biarkan dia di sana hingga kau bangun nanti.
Kemarilah…..dekat denganku. Sambut dan pegang tanganku. Marilah berjalan bersamaku. Kita pelankan ayunan ini. Biarkan telapak kaki ini menyentuh lembut pasir ini. Ajak....ajaklah hatimu merasakan halusnya butiran ini. Mari susuri pasir ini dan biarkan air menyapa kaki-kakimu. Hiruplah udara ini dan biarkan angin membelai lembut wajahmu. Pindahkan lukamu ke kakimu, agar dia bisa ikut berenang. Biarkan dia berenang sesukanya, meski engkau tak lagi menunggunya.
Dekatlah denganku….biarkan hatimu terobati di sini. Jangan pergi…..hingga kudapati senyummu kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H