Mohon tunggu...
Sabitha Wastika Rafa Adya
Sabitha Wastika Rafa Adya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional - Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Makanan Indonesia dan Turki: Bantuan Kemanusiaan Pasca Bencana Gempa Bumi 2023 Menguatkan Hubungan Bilateral

23 Mei 2024   23:05 Diperbarui: 23 Mei 2024   23:05 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam misi menjalankan Soft Power nya, politik luar negerinya Indonesia mempunyai beberapa elemen penting salah satunya Food Diplomacy Kemanusiaan yang di lakukan dan perlu untuk terus dilaksanakan serta di kembangkan dengan mengedepankan added values. Food Diplomasi Kemanusiaan Indonesia dilakukan dengan mengedepankan sejumlah prinsip dasar, yaitu:

  • Pertama pada prinsip perlindungan HAM bagi masyarakat yang terkena krisis.
  • Kedua pada prinsip inklusivitas dan non-diskriminasi dalam pemberian bantuan.
  • Ketiga prinsip bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat terkena dampak, serta
  • keempat penghormatan terhadap integritas nasional dan kedaulatan negara yang menghadapi krisis.

Melalui pendekatan prinsip-prinsip tersebut, diharapkan terbangun 'trust' dari negara dan masyarakat penerima bantuan dari Indonesia. Selanjutnya diharapkan dengan adanya bantuan kemanusiaan Indonesia dapat berkontribusi terhadap upaya pembangunan berkelanjutan di negara yang terkena dampak krisis dan bencana khususnya terhadap Negara Turki. (Kemlu, 2019).

Food Diplomasi Kemanusiaan yang dilakukan Indonesia terhadap Turki dilakukan dengan memberikan beberapa bantuan berupa materi maupun jasa. Bantuan food diplomasi Indonesia yang di berikan ialah

  • 100 Ton Makanan Siap Saji: Bantuan ini dikirimkan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial.
  • Bantuan Bahan Makanan: Bantuan ini terdiri dari beras, mie instan, minyak goreng, dan bahan makanan lainnya. Bantuan ini dikoordinasikan oleh BNPB dan didistribusikan kepada korban gempa.

Pengiriman makanan ke Turki sebagai bentuk food diplomacy merupakan salah satu bentuk diplomasi kemanusiaan yang penting untuk membantu masyarakat yang terdampak krisis Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang esensial untuk kelangsungan hidup. Oleh karena itu, pengiriman makanan dapat menjadi penyelamat bagi masyarakat yang terjebak dalam situasi krisis.

Dengan memberikan bantuan makanan, tindakan Indonesia dapat menunjukkan solidaritas, membangun jembatan persahabatan, dan meningkatkan citra positif di mata internasional. Pengiriman makanan harus dilakukan dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip kemanusiaan, netralitas, keabsahan, efektivitas, dan koordinasi.

Setiap negara di dunia berinteraksi dan memiliki kepentingan nasional yang ingin dicapai. Untuk mewujudkan kepentingan tersebut, negara memerlukan kekuatan atau "power" yang digunakan dalam politik luar negeri. Dalam menjalankan soft power, Indonesia menggunakan berbagai elemen dalam politik luar negerinya, salah satunya adalah Food Diplomacy Kemanusiaan.

Ini mencakup prinsip-prinsip dasar seperti perlindungan HAM, inklusivitas dan non-diskriminasi, bantuan yang berkelanjutan dan memberdayakan, serta penghormatan terhadap integritas nasional dan kedaulatan negara penerima bantuan. Pendekatan ini bertujuan membangun kepercayaan dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di negara yang terkena krisis gempa bumi, seperti Turki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun