Berita tentang pencabutan status kegawatdaruratan global pandemi Covid-19 oleh WHO (World Health Organization) pada 5 Mei 2023 telah didengar oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Asumsi dari tiap orang dapat berbeda dalam menyikapi informasi ini. Mungkin, orang awam akan menganggap Covid-19 telah “lenyap” sepenuhnya, tidak ada lagi.
Ruang publik, transportasi umum, dan tempat ramai dahulu sempat dihindari oleh semua orang. Sekarang, se-simple menggunakan masker saja sudah banyak yang tidak mengenakan. Sebagian masyarakat sudah tidak takut lagi dan menganggap “biasa,” mereka merasa aman-aman saja dan tidak bisa terjangkit karena sudah vaksinasi secara lengkap.
Pada kenyataannya, menurut data weekly epidemiological update on Covid-19 yang diterbitkan oleh WHO (World Health Organization), jumlah kasus baru di Asia Tenggara dalam 28 hari justru meningkat sebesar 223% per tanggal 7 Mei 2023.
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/dashboard/covid-19, terdapat kenaikan kembali dengan 2.647 kasus terkonfirmasi positif.
Sedangkan di Indonesia sendiri menurut data per tanggal 3 Mei 2023 yang dilansir dari laman resmiData di atas menunjukkan suatu bukti nyata bahwa SARS-CoV masih berada di sekitar kita. Selain itu, tidak menutup kemungkinan bahwa virus tersebut masih dapat terus bermutasi, contohnya seperti varian Omicron XE. Grafik di atas masih dapat berubah, entah semakin membaik atau sebaliknya. Sebaiknya, tetap waspada dan jaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik dan sesuai dimanapun kita berada.
Menurut peraturan yang tercantum dalam Inmendagri Nomor 53 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 19 pada Masa Transisi menuju Endemi, dianjurkan bahwa:
- Masyarakat tetap menggunakan masker dengan benar pada keadaan kerumunan dan keramaian aktivitas masyarakat;
- Masyarakat tetap menggunakan masker dengan benar di dalam gedung atau ruangan tertutup dan sempit;
- Masyarakat tetap menggunakan masker dengan benar apabila memiliki gejala penyakit pernapasan, seperti batuk, pilek, dan bersin;
- Masyarakat tetap menggunakan masker dengan benar apabila melakukan kontak erat dengan pengidap dan terkonfirmasi Covid-19;
- Masyarakat tetap mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer;
- Masyarakat tetap menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk memasuki/menggunakan fasilitas publik, termasuk bagi pelaku perjalanan dalam negeri yang akan menggunakan transportasi publik.
Namun sangat disayangkan, himbauan dan arahan yang telah diberikan sering ditentang atau dihiraukan oleh masyarakat. Maka, upaya dari setiap individu merupakan peran yang sangat penting dalam hal ini. Entah tetap acuh tak acuh menganggap Covid-19 sudah menghilang atau tetap memperhatikan protokol kesehatan. Tidak dapat dipungkiri, setiap individu mengalami proses adaptasi dan adopsi kebiasaan yang berbeda dalam menyikapi masa transisi. Ingat, “perang” belum sepenuhnya berakhir. Yuk, lebih bijak dan tetap waspada demi kesehatan bersama!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H