Mohon tunggu...
Sabita Al Zahra Bilbita
Sabita Al Zahra Bilbita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

Penugasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Membasmi Budaya Bullying di Kampus

30 Mei 2024   13:00 Diperbarui: 30 Mei 2024   13:00 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan oleh satu orang atau sekelompok orang dengan tujuan menyakiti, mengintimidasi, atau merendahkan korban secara fisik, verbal, psikologis, atau cyber bullying. Bullying bisa terjadi dimana saja termasuk di lingkungan kampus. Bullying di lingkungan kampus merupakan masalah serius yang sering terabaikan, masalah ini akan berdampak pada kesehatan mental dan akademik mahasiswa yang menjadi korban. Mahasiswa yang menjadi korban sering merasa terisolasi, kehilangan kepercayaan diri, dan mengalami stres berkepanjangan, yang tidak hanya mengganggu prestasi akademik mereka tetapi juga kesejahteraan psikologis lalu parahnya dampak-dampak tersebut dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Salah satu penyebab utama bullying di kampus adalah budaya senioritas dan hierarki yang kaku. Mahasiswa baru sering menjadi target bullying oleh senior mereka sebagai bentuk dominasi atau kekuasaan, kasus dengan tema ini sudah banyak terjadi dan diberitakan. Selain itu, tekanan sosial untuk menyesuaikan diri dengan kelompok tertentu juga memicu tindakan bullying. Dalam lingkungan yang kompetitif dan keragaman individu, seperti etnis, orientasi seksual, atau latar belakang sosial ekonomi, sering dijadikan alasan untuk mengejek atau mengucilkan seseorang dan berdampak pada kehidupan korban.

Dampak dari bullying di kampus tidak boleh diremehkan karena banyak korban mengalami penurunan motivasi belajar, absen dari kelas, hingga drop out dari perguruan tinggi akibat menjadi korban bullying. Dampak psikologis yang dirasakan korban juga sangat serius, seperti depresi, kecemasan, hingga pikiran untuk mengakhiri kehidupannya sendiri. Oleh karena itu, penting bagi pihak kampus untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam menangani masalah ini membentuk program pencegahan bullying, konseling psikologis, serta mekanisme pelaporan yang efektif dan responsif harus menjadi bagian dari kebijakan kampus.

Tentunya peran mahasiswa juga sangat penting dalam menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari bullying. Kesadaran dan empati terhadap sesama mahasiswa perlu ditingkatkan melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi. Mahasiswa harus diajarkan untuk tidak hanya menjadi penonton pasif tetapi juga aktif dalam melawan tindakan bullying karena dengan membangun solidaritas dan saling mendukung, kampus bisa menjadi tempat yang aman dan kondusif bagi semua mahasiswa untuk belajar dan berkembang seperti tujuan yang seharusnya.

Mengatasi masalah bullying di kampus membutuhkan kerjasama, hanya dengan upaya bersama kita bisa menciptakan lingkungan akademik yang sehat dan bebas dari bullying. Setiap mahasiswa berhak untuk merasa aman dan dihargai di tempat mereka menimba ilmu, dan tanggung jawab ini harus diemban oleh seluruh anggota komunitas kampus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun