Mohon tunggu...
Ahmad Sabirin
Ahmad Sabirin Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Ahmad Sabirin lahir pada tanggal 19 Juli 1998 di Kota Khatulistiwa Pontianak Kalimantan Barat mulai menulis sejak nyantri di Pon-Pes Al-Amien Prenduan, ia menulis puisi, esai, cerpen dan artikel. Dua kali menjadi peserta lomba Esai Internasional yang dilakasanakan oleh Gulen Institute dengan Tema “Kemiskinan” pada tahun 2014 dan dilaksanakan oleh UNISCO dengan tema “Perdamaian” pada tahun 2015. Kumpulan puisi Perempuan (2013), Sebelum Hujan Turun (2014), Mati atau Menjadi Mayat Hidup (2015) dan sekarang sedang merangkumkan Novel perdananya yang berjudul “HINA”.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kenangan di Pelabuhan

6 Agustus 2019   21:25 Diperbarui: 6 Agustus 2019   21:46 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pelabuhan yang bertebing luka

kita terpasung dalam bunyi kapal yang lesuh

sejenak, engkau lepas cemas wajahmu

dan engkau ketuk jantungku

dengan dingin angin laut

sedang badai di dada berkecamuk

Gelombang laut tak lagi keras menyapa

melaikan keramahan lembut melati

menyejukan hati

ahh..matamu selalu sepi tiap kali kucumbui

dan kalender-kalender di ruang tamu

sudah terlihat berdebu, tak seperti dulu lagi.

Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun