Di pelabuhan yang bertebing luka
kita terpasung dalam bunyi kapal yang lesuh
sejenak, engkau lepas cemas wajahmu
dan engkau ketuk jantungku
dengan dingin angin laut
sedang badai di dada berkecamuk
Gelombang laut tak lagi keras menyapa
melaikan keramahan lembut melati
menyejukan hati
ahh..matamu selalu sepi tiap kali kucumbui
dan kalender-kalender di ruang tamu
sudah terlihat berdebu, tak seperti dulu lagi.
Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H