Mohon tunggu...
Sabiq Faiz
Sabiq Faiz Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Hanya menuliskan yang mau saya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Desa Sancang Menjadi Destinasi Pengabdian Permata Intan Garut Selanjutnya

3 Februari 2023   15:09 Diperbarui: 3 Februari 2023   15:11 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kesenian Bangbarongan

Bakti desa sukses digelar Perhimpunan Mahasiswa Kota Intan Garut (PERMATA INTAN GARUT) pada tanggal 15-31 Januari 2023. Desa Sancang kecamatan Cibalong Garut menjadi titik fokus PERMATA INTAN dalam melaksanakan pengabdian untuk daerah.

Bakti desa bukan sekedar pengabdian bagi mahasiswa asal Garut tapi juga menjadi bukti keseriusan PERMATA INTAN dalam upaya pengembangan SDM dan SDA di daerah Garut, ketua umum Perhimpunan Mahasiswa Kota Intan Garut (PERMATA INTAN GARUT) Suptiansyah mengatakan bahwa bakti desa tahun ini merupakan bakti desa yang sangat berkesan, karena dapat merubah sudut pandang kita pada desa Sancang dan ini merupakan suatu anugrah untuk PERMATA INTAN dapat mengabdi di desa Sancang.

"Banyak potensi yang dapat dikembangkan di desa Sacang mulai dari seni dan budaya, pariwisata, dan sumberdaya alamnya. Ini menjadi tugas kita bersama sebagai pemuda daerah untuk mengembangkan dan agar pemerintah daerah melek akan potensi tersebut" Kata Suptiansyah, dalam keterangannya.

Desa Sancang yang meurut cerita yang beredar di masyarakat merupakan tempat yang angker, bukan menjadi suatu pantangan bagi PERMATA INTAN untuk melaksanakan pengabdian disana. Desa Sancang memiliki banyak kesenian kasundaan diantaranya seni bangbarongan, calung dan reog. Kesenian kesenian tersebut sudah jarang peminat dikarenakan tergerus oleh zaman dan pandemi kemarin.

"Budaya dan seni sunda merupakan aset berharga bagi suatu daerah, budaya dan seni sunda sudah jarang diminiani oleh generasi mudah karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat untuk melestarikan dan mengembangkan budaya dan kesenian sunda. Kami berharap dengan datangnya mahasiswa kesini dapat merubah pandangan masyarakat terutama pemuda dan pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan lagi budaya dan kesenian sunda" ujar Dodih, seniman Sancang Balebat dalam wawancaranya Jum'at (27/01/2023).

Dokumentasi Kesenian Calung & Reog Dari Sancang Balebat
Dokumentasi Kesenian Calung & Reog Dari Sancang Balebat

Desa Sancang juga memiliki kesenian khas tersendiri yang dinamakan Kesenian Bangbarongan, dimana kesenian ini mirip dengan kesenian kuda lumping yang ada di jawa akan tetapi media yang digunakan berbeda. Media yang digunakan menggunakan boneka yang berwujud seperti dedemit yang di ukir menggukakan kayu khusus dan dimanikan oleh orang yang ahli di bidangnya.

Pimpinan kesenian Bangbarongan Abah Eros mengatakan "Bangbarongan berdiri sejak tahun 1975 dimana pada saat itu bangbarongan dianggap sebagai ritual pesta rakyat di desa Sancang dan bertujuan untuk menghibur masyarakat setempat. Bangbarongan sendiri hanya bisa dimainkan oleh orang orang terlatih dimana orang yang akan main bangbarongan harus bersih hatinya dan tidak memiliki sifat dendam pada seseorang" ujarnya, sabtu (28/01/2023).

Dokumentasi Kesenian Bangbarongan
Dokumentasi Kesenian Bangbarongan

Pemerintah desa pun turut mengapresiasi kedatangan PERMATA INTAN ke desa Sancang, sangat jarang pemuda yang pekka terhadap kondisi sosial daerahnya mereka kebanyakan acuh tak acuh dalam melihat masalah yang ada di sekitarnya.

"kami selaku pemerintah desa mengapresiasi sebesar besarnya kepada PERMATA INTAN atas upaya mengembangkan desa Sancang, kami harap lebih banyak lagi pemuda atau mahasiswa yang melek akan pentingnya peranan desa untuk kemajuan daerah, tolong sampai kan kepada masyarakat luar bahwa Sancang tidak seperti apa yang di ceritakan, Sancang punya potensi dan Sancang punya pariwisata" kata Deni Rustandi kasi perencanaan desa Sancang, senin (30/01/2023).

Pun demikian masyarakat desa Sancang merasa terwakilkan dengan adanya Mahasiswa yang sedang pengabdian, berharap kesenian atau budaya Sancang dapat tersebar dan dikenal luas oleh seluruh Masyarakat Garut supaya lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun