Demikian halnya ketika perayaan Natal. Siswa beragama Kristiani merayakan Natal, siswa yang beragama lain mengadakan ibadat sesuai agamanya. Tetap dalam lingkungan sekolah. Demikian halnya dengan perayaan Imlek yang akan dirayakan secara virtual pada hari Jumat, 19 Februari nanti. Semua siswa ikut menyaksikan pertunjukan barongsai atau ikut menyanyi dan menari untuk memeriahkan. .
ÂMasa pandemi ini tidak menyurutkan niat dan semangat para guru untuk tetap melakukan kegiatan keagamaan seperti acara keagamaan hari ini. Umat Katolik merayakan hari Rabu Abu, tanda dimulainya masa pantang dan puasa sebelum perayaan Paskah.  Siswa beragama Islam melakukan pesantren kilat serta  Ibadah bagi yang beragama Kristen dan Budha. Semua ini dilakukan secara Virtual.  Di sini sekolah, melalui para guru secara tidak langsung memperkenalkan kebhinekaan itu sejak dini dan secara perlahan peserta didik diberikan pemahaman bahwa perbedaan itu bukan untuk dipertentangkan tetapi untuk disyukuri sebagai sebuah anugerah. Indahnya perbedaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H