Sejak periode inspeksi, kali pertama konsep mutu ditemukan, mutu terus mengalami pembaruan melalui penerapan konsep quality control. Quality control disebut juga dengan pengendalian atau pengawasan mutu yang dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa.
Ishikawa ialah seorang penggerak utama sekaligus praktisi mutu di Jepang yang telah berhasil menerapkan konsep quality control pada berbagai perusahaan sehingga mencapai suatu keberhasilan. Dan hal ini menjadi penghargaan baginya sebagai dedikasi yang telah dia berikan terhadap perkembangan mutu. Bahkan quality control dikenal sebagai rebolusi pemikiran tentang manajemen oleh Jepang.
Berbagai kebutuhan dan keadaan dunia manajemen pada saat itu mendorong Ishikawa melahirkan pemikiran tentang konsep quality control. Konsep tersebut dikembangkan dan diadaptasi tidak jauh dari konsep mutu para ahli terdahulu, yaitu W. Edwards Deming, Josep M. Juran, dan Philip B. Crosby. Dalam hal tersebut Ishikawa memiliki dua pilar utama, diantaranya: a) kualitas dan kepuasan pelanggan memiliki nilai yang sama, dan b) kualitas memiliki cakupan yang sangat luas. Maka, dapat dilihat bahwa konsep mutu ishikawa berfokus terhadap faktor eksternal dari para pelanggan.Â
Pengertian quality control menurut ishikawa adalah suatu konsep untuk mengembangkan, merancang, memproduksi, dan melayani produk dengan kualitas tinggi yang ekonomis, berguna, dan selalu memuaskan konsumen. Dan dalam memaksimalkan penerapan konsep mutu tersebut perlu memahami enam prinsip yang dikemukakan oleh Ishikawa di dalam mutu, antara lain:Â
1. di samping mengenal dan mempromosikan quality control, seluruh pegawai harus paham tentang tujuan dan alasan bisnis.Â
2. Berbagai fitur sistem mutu harus diklarifikasi dengan semestinya pada tingkatan-tingkatan yang ada melalui komunikasi secara baik.Â
3. Mengembangkan standardisasi kinerja dengan siklus perbaikan yang berkelanjutan.Â
4. Merancang perencanaan dengan kualitas jangka panjang serta sistematis.Â
5. Dinding antar departemen harus dipecah dan manajemen lintas fungsional harus diterapkan.Â
6. Setiap orang harus bertindak dengan percaya bahwa pekerjaannya akan membuahkan hasil.Â
Enam prinsip tersebut sebagai landasan dasar dalam usaha peningkatan kinerja bisnis atau kegiatan manajemen lainnya yang dapat dipadukan menjadi empat fokus utama, yaitu pasar berkualitas, keterlibatan pegawai, pendidikan di awal dan di akhir, dan komitemen.
Beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa quality control merupakan pengembangan konsep mutu yang dikembangkan melalui kegiatan pengandalian atau pengawasan dari awal perencanaan, proses, hingga akhir produksi. Dengan demikian, produk yang dihasilkan dapat bermutu atau berkualitas serta sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan pelanggan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H