Mohon tunggu...
Sabilla Putri
Sabilla Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4

pelajar tingkat akhir

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pahlawan Cinta Damai

20 November 2021   21:22 Diperbarui: 20 November 2021   21:29 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pagi hari, sekolah mulai kembali. Bersiap siaga memakai seragam lalu pamit menuju tempat menuntut ilmu. Materi kali ini cukup menarik perhatian untuk dipelajari. Mau tau apa itu? Membahas dan menceritakan seorang pahlawan disintegrasi bangsa dan tokohnya adalah Jenderal Gatot Subroto.

Dia adalah Pejuang Militer Indonesia. Terhormat nan bijaksana sudah banyak terdengar memiliki sifat pemberani, tegas dan bertanggung jawab. Semua ia pertaruhkan untuk merenggut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dia memiliki pengorbanan yang luar biasa dan akan selalu mengalir dalam ingatan seluruh bangsa di tanah air. Mau tau hobby dia apa? Sudah tak heran dia saat kecil gemar berkelahi. Tak tanggung pula dia melawan seorang anak berkebangsaan belanda.S aat pertikaian selesai dia akhirnya pindah sekolah hingga lulus. Setelah lulus dia berkata,

"aku tak ingin melanjutkan Pendidikan...," sautnya.

Aku bekerja sebagai pegawai. Namun, sayangnya sungguh sangat tidak memuaskan jiwa dan akhirnya lebih baik mencoba masuk ke sekolah militer yang berlokasi di Magelang.

Perjalanan Karier Militer.

Selesai sudah sekolah militer ini, diangkatlah aku menjadi KNIL (Tentara Hindia Belanda). Saat terjadi perang dunia II aku mengikuti pembelaan tanah air di Bogor sampai selesai dan karier naik menjadi seorang komandan. Dalam diriku ini sudah tertanam jiwa kebangsaan yang tinggi bahwa aku akan selalu membela rakyat kecil, tak peduli berapa banyak teguran yang didapat karna perlakuan eu ini, karna solidaritas sangatlah bermakna. Dan menurut saya disiplin adalah sikap paling utama yang patut ditanamkan semua orang saya akan perhatian kepada bawahan saya dan saya tegas bagi mereka pula yang tak disiplin.

Saat menjadi gubernur militer daerah Surakarta, terjadi pemberontakan PKI pada September 1948. Dan pimpinannya adalah MUSO. Setelah pengakuan kedaulatan hal tersebut bisa diatasi. Aku dipercaya memegang tugas yang lebih tinggi dan akhirnya aku diangkat menjadi Panglima Tentara & Teritorium IV Diponegoro.

Panggilan Sersan Gila.

    Nama yang sudah diingat banyak orang, bagi mereka berkata,

"Gatot Subroto merupakan perwira yang disegani banyak orang."

    Dia ikut memprakarsai partai yang berisi bekas pejuang yang Bernama (IPKI), yang dianggap gila oleh beberapa koleganya dan memiliki kisah militer yang tergolong lebih panjang dibanding Soedirman, Nasution, dan Soeharto.

Pada saat saya masih jadi seorang sersan ada yang menyampaikan perbincangan para komandan-komandanya tentang saya, mereka berkata,

"Salut sekali menemukan seorang sersan yang loyal seperti dia."

"Gatot bukannya menunduk tapi malah sangat keras kepala. Dia sangat cocok bila dijuluki sersan gila."

Bertindak kasar pada bawahannya, dia sungguh perhatian. Dari pengakuan kedaulatan tahun 1945 sampai 1950. Ia dipercaya menjabat beberapa jabatan penting, yaitu Panglima Divisi II, Panglima Corps Polisi Militer, dan Gubernur Militer Daerah Surakarta dan sekitarnya.

Gatot Subroto Pejuang Tiga Zaman.

          Setelah banyaknya perjuangan sungguh tak heran dia adalah sosok yang patut disegani dan dihormati. Zaman yang ditempuh mulai dari menjadi Tentara Hindia Belanda (KNIL) lalu anggota Pembela Tanah Air (PETA) dimasa pendudukan jepang kemudian bergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada masa setelah kemerdekaan Indonesia.

"Ya, betul nama untuk Gatot." ujar beberapa komandannya.

       Saat mendengarnya saya tertawa. Selain dari pada itu ada beberapa yang mengatakan bahwa dia sungguh pemimpin yang sangat melindungi kami semua para rakyat bawah, bahkan ia menentang orang Jepang yang berani.

       Perjuangan tugas khusus dan menuntut keberanian lebih dari kesatuan lain). Saat di marsose dikenakan peraturan yang cukup ketat dan keras, yaitu mereka dilarang bergaul dengan rakyat. Tetapi Gatot Subroto tidak sepenuhnya menaati, mengapa? Karena jiwa sosialisme tinggi dan rasa perhatian kepada rakyat. Bahkan dia memiliki cara untuk berusaha membantu keluarga orang yang terpaksa ditangkap dan dihukum. Dia pernah berkata,

"Pelaksaan tugas dan Perasaan kemanusiaan adalah dua hal berbeda." 

      Setelah itu, ia bahkan menyisihkan sebagian gajinya agar digunakan untuk modal usaha rakyat kecil. Di situlah menjadikan dia di kenal sebagai Tentara solider terhadap rakyat.

Selepas itu puncak karir Gatot Subroto diangkat menjadi Wakil Kepala Staff Angkatan Darat (Wakasad) tahun 1956. Melalui tangannya, dia berhasil meremuk pemberontakan PRRI. Dan dia kembali mendapat julukan,

"Pemimpin yang memiliki perhatian besar terhadap pembinaan perwira muda."

Bagi Gatot Subroto, pembinaan perwira dapat berjalan maksimal jika akademi militer setiap angkatan menyatu, yaitu Angkatan Darat, Laut, dan Udara. Akhirnya terbentuklah Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yakni (AKABRI) pada tahun 1956.

 Setelah masa perjuangannya terdengar kabar yang mengejutkan bahwa Gatot Subroto meninggal dunia pada 11 Juni 1962 ketika usianya 55 tahun.

Dan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jendral. Sungguh luar biasa atas jasa yang begitu besar Jendral Gatot Subroto dinobatkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang dikuatkan oleh Presiden RI.

Kisah pilu dan mengharukan dari seorang tokoh pahlawan Indonesia banyak sekali pelajaran yang bisa di ambil dari cerita ini. Ingin sekali saya membangun tekad untuk meneruskan perjuangan para pahlawan-pahlawan  Indonesia. Pelajaran ini harus terus mengalir kepada penerus generasi anak anak dan pemuda bangsa Indonesia selanjutnya secara terus-menerus dan wajib untuk dijadikan sebuah materi pelajar disetiap sekolah agar semua paham dan menyanjung akan perjuangan para pahlawan yang sungguh berjasa di masa penjajahan. Dan untuk terakhirnya terima kasih pak untuk semua perjuanganmu yang sangat berjasa membela dan memperjuangkan tanah air Indonesia tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun