Mohon tunggu...
Nuru Sabilillah
Nuru Sabilillah Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Seorang yang memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Badai Terjang

12 Juni 2023   13:04 Diperbarui: 12 Juni 2023   13:13 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Badai

 

Badai...

Langit Ku ditutupi awan yang menampakkan kilatan petir di wajah Nya...

Lautan Ku berombak, ada badai di dadanya menari bersama hujan dan jerit angin pada ujung daun nyiur tepian pantai,

Sebrang nya api membakar belukar, kerumitan akar bakau yang di pendam lumpur hati di kikis abrasi,di peluk muara tua yang di kedua tangan Nya menyala bara..

Aku di himpitan ini...

Pada tepian yang bertabur duri di setip jengkal jari, di setiap langkah kaki....

Tak ada tempat untuk ku menari jika dunia ini memang benar panggung sandiwara,

yang ada aku di paksa utuk.. Diam.. Diam... Diam-diam dalam amukan badai kehidupan..

Ahhh... Kemana Para penghuni Langit.. Saat aku benar-benar sudah tidak berdaya. .bukan kah mereka berjanji untuk menjemput ku di sini, di saat-saat seperti ini...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun