Mohon tunggu...
Sabili Blopa
Sabili Blopa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berkenalan Lebih Dekat dengan Novel "Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1990"

27 Februari 2018   18:48 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:53 2927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Hal-hal sederhana seperti itulah yang membuat Milea dan juga para pembaca tersenyum. Dan hal itu juga mengapa banyak anak muda yang mengidolakan sosok Dilan.

          Untuk alur ceritanya sendiri Novel ini memakai alur maju. Tetapi, pada bab pertama seakan menggambarkan bahwa novel ini memakai alur mundur yang digambarkan dari penggalan cerita sebagai berikut:

"Akan aku tulis semuanya sesuai apa yang terjadi waktu itu, meskipun tidak akan begitu detail, tapi itulah intinya." - halaman 17

Dan pada bab selanjutnya menceritakan tentang masa pendekatan Dilan dan Milea hingga akhirnya mereka berpacaran.

     

Sedangkan untuk temanya sendiri, novel ini mengangkat tema percintaan yang bisa dillihat dari cuplikan berikut:

"Kalau dia ingin jadi pacarku, katakanlah begitu, aku yakin dia akan minder setelah tau siapa Beni. Harusnya, dia mundur daripada harus kecewa karena cinta yang tak sampai."-halaman 32

Novel ini juga mengangkat tema persahabatan yang bisa dilihat dari:

"Dari kantin, sebelum masuk ke kelas, aku berpapasan dengan Dilan. Dia jalan bersama kawan-kawannya. Pasti baru datang dari warung Bi Eem"- halaman 57

          Beralih ke penokohan, disini saya akan menjelaskan beberapa karakter yang menurut saya berperan dalam penggambaran novel ini di setiap bab-nya. Yang pertama tentu saja Dilan, bisa dilihat bahwa Dilan adalah anggota geng motor yang dikenal nakal oleh guru dan teman teman sekolahnya. Hal itu bisa dilihat dari:

""Dia lagi!" bisik Revi seperti ngomong sendiri. Revi adalah teman sekelas, yang berdiri disampingku. "Siapa dia?" kutanya Revi "Dilan""-halaman 31

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun