Dapat diartikan sebagai jalan spiritual yang bertujuan untuk membersihkan jiwa dan mencapai kesucian. Tasawuf adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencapai pencerahan spiritual.
6 teori asal-usul kata tasawuf
1. Safa'Â (): Bersih, Jernih, dan Bening.
Inti dari tasawuf adalah : bersih, dekat dan sadar.
Bersih berarti komprehensif mulai dari fisik, pikiran, dan jauh dari penyakit hati. Kebersihan lahiriah penting karena dapat membantu kita menjadi lebih berdoa dalam ibadah kita kepada Tuhan dan dalam interaksi kita dengan orang lain. Kesucian batin lebih penting karena dapat membantu seseorang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dekat berarti tasawuf merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dzikir, zikir, dan riyadah. Dzikir adalah mengingat Allah SWT dengan menyebut nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan ayat-ayat Al-Qur'an. Zikir dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membaca wirid, berdzikir dalam hati, dan berdzikir dengan suara keras. Riyadah adalah latihan diri untuk mengendalikan nafsu dan akhlak. Riyadah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti puasa, shalat malam, dan sedekah.
Sadar yaitu mengajarkan pentingnya kesadaran akan keberadaan Allah SWT. Kesadaran ini dapat diperoleh melalui berbagai cara, seperti meditasi dan tafakkur. Meditasi adalah latihan untuk menenangkan pikiran dan fokus pada satu hal. Tafakkur adalah merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an dan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di alam semesta.
2. Saf () : Dalam sisi semantik diartikan sebagai barisan. Barisan bisa masuk kedalam pemaknaan yang artinya menggambarkan hidup yang terorganisir, teratur, dan disiplin. Kalau hidup belum terorganisir berarti belum ada kemajuan.
3. Safwah () : Yang berarti pilihan Kata ini berasal dari akar kata afw () yang berarti "murni" atau "bersih". Dalam konteks tasawuf, kata safwah sering digunakan untuk merujuk pada keadaan jiwa yang telah dibersihkan dari segala kotoran dan mencapai kesucian. Keadaan ini disebut juga dengan tazkiyah (tazkiyat al-nafs) atau penyucian jiwa. Safwah juga dapat merujuk pada orang-orang yang telah mencapai keadaan jiwa yang suci. Orang-orang ini disebut dengan ahl al-safwah atau orang-orang pilihan.
4. Suffah () : pengrajin batu dan kayu. Dalam konteks tasawuf, kata saffaf sering digunakan untuk merujuk pada Sufi yang terlibat dalam pekerjaan manual sebagai bentuk praktik spiritual. Praktik ini menekankan kerendahan hati dan sikap tidak melekat pada duniawi.
5. Shuf () : yang artinya bulu domba. Kata shuf sering digunakan untuk merujuk pada pakaian yang terbuat dari bulu domba. Pakaian ini sering dikenakan oleh para Sufi, terutama pada masa awal perkembangan tasawuf. Pakaian ini melambangkan kesederhanaan dan kerendahan hati para Sufi. Selain itu, kata shuf juga dapat digunakan untuk merujuk pada aliran tasawuf yang menekankan kesederhanaan dan kerendahan hati. Aliran tasawuf ini sering disebut sebagai "tasawuf shufi" atau "tasawuf bulu".