"Laut!! Tugasmu buat besok udah siap belum?"
Teriak sang Ibu yang terdengar dari dapur sore itu. "Belum Bun! Ntar malam aja Bun." Ucap Laut sambil asik bermain game. Waktu pun terus berjalan.
Tanpa sadar langit pun mulai gelap. Laut yang asik dengan game lupakan tugasnya.
Laut pun mulai lelah bermain game. Entah kenapa mata Laut tertuju pada jam di depannya. Laut pun teringat akan tugasnya.
 Laut pun kaget setelah melihat jam. "Astaga!! tugas gue belum Cok!" Ucap Laut sambil mematikan HPnya.
Laut pun bergegas Mengambil buku tugasnya. Saat Laut akan menulis tiba-tiba listrik di rumahnya padam. Laut melihat ke jendela dan ia melihat listrik di sekitar rumahnya juga padam.
Laut bertanya kepada Ibunya "Bun... Bagaimana ini, tugasku belum siap tapi listriknya padam."
Ibu berkata " Tunggu sebentar Ibu carikan lilin." Lalu Ibu pergi mencari lilin dan korek api.
 " Lain kali tugas itu jangan ditunda-tunda." Nasehat sang Ibu sambil menyalakan lilin. Laut pun mulai membuat tugasnya.
Waktu pun berlalu. Sebatang lilin yang menyala pun mulai lenyap. Tanpa disadari Laut pun mulai tertidur pulas karena kelelahan. Melihat Laut tertidur di lantai, Ibu pun tidak tega. Ibu pun pergi mengambil selimut. Lalu Ibu merahapkan selimut itu di tubuh  Laut.
Pagi pun tiba. Azan subuh pun mulai terdengar. Laut yang semalam tertidur pulas pun terbangun. Laut pun bergegas ke kamar mandi untuk mandi lalu berwudhu.
Setelah itu Laut mengganti baju sekolahnya. Lalu  laut  pun melaksanakan salat subuh.
Setelah selesai bersiap-siap, Ibu meminta Laut untuk sarapan " Laut kamu sudah siap? Ayo sini sarapan dulu!" Ucap sang ibu kepada Laut.
Laut yang sedang memasang sepatu berkata" Nggak usah Bun, Laut udah terlambat."
Â
Ibu tetap memaksa walaupun anaknya menolak. "Kamu harus sarapan! Setidaknya kamu habiskan minuman ini." Ucap sang Ibu sambil menyuguhkan segelas susu hangat.
Laut pun meminum segelas susu itu dan ia langsung bergegas keluar dan menyalakan motornya. Karena takut telat datang ke sekolah, Ia pun sampai lupa berpamitan dengan Ibunya.
Laut pun sampai di sekolah, Galaxy Junior High School. Ia pergi menuju parkiran sekolah untuk memarkirkan motornya. Lalu ia berjalan menuju ruang kelasnya.
" Laut...." Teriak Moza, teman sekelas Laut yang sering minta contekan tugas.
 "Gue pinjam tugas lo dong!" Lanjutnya.
"Nih.... Tapi lo harus traktir gue di kantin." Ucap Laut sambil memberikan buku tugasnya.
Laut pun sampai didepan pintu kelasnya. Lalu mata Laut tiba-tiba tertuju pada segerombolan anak ambis di pojok belakang kelasnya. " Woy....lo ngafal apaan?" Teriak Laut dari depan kelas.
Lalu teman sebangkunya, Alvin Tanuara berkata " Gue lagi ngafal materi buat ulangan biologi Bro."
"Astaga gue lupa...." Ucap Laut. "Ntar gue nyontek jawaban lo aja ya." Lanjutnya.
Lalu teman sebangkunya, Alvin berkata " Enak aja, gue yang mati-matian tadi malam ngafal malah lu yang keenakan."
Laut menjawab " Tadi malam gue nggak sempat ngafal karena bikin tugas dan tadi malam, listrik di rumah gue mati.
"Makanya bikin tugas itu jangan malam! Kerjain pulang sekolah." Nasehat salah satu teman perempuannya.
"Iya deh tapi kali ini lo bantuin gue ulangan ya!" ucap Laut sambil tersenyum.
Ulangan pun dimulai. Laut pun mengeluarkan kertas selembar. Laut pun menunggu kode jawaban dari teman sebangkunya.
Waktu ulangan pun berakhir. Kertas ulangan Laut pun berisi tanpa ada yang kosong. Laut pun mengumpulkan kertas ulangannya.
Setelah semua kertas ulangan siswa dikumpulkan, Bu Guru pun keluar dari kelas. Bu Guru pun membawa kertas ulangan siswa ke kantor guru untuk di periksa.
Keesokan harinya, di jam pulang sekolah, Bu Guru membagikan hasil ulangan yang diadakan kemarin. Setelah Laut menerima hasil ulangannya ternyata, ia mendapat nilai di bawah KKM. Ia hanya mendapat nilai 20.
Setelah melihat nilai ulangannya Laut pun terdiam. Tanpa basa-basi Laut pun pamit kepada Bu Guru untuk pulang.
Sesampainya di rumah Laut pun memperlihatkan kertas ulangannya kepada sang Ibu. Lalu Ibu bertanya " Kok bisa nilaimu hanya segini Nak?"
Dengan wajah sedih Laut berkata " Maaf Bun.... Kemaren aku nggak sempat belajar jadi, saat ulangan aku meminta contekan jawaban dari teman sebangku ku." Â
Mendengar ucapan Laut, sang Ibu lalu menasehati Laut. " Lain kali Bunda nggak mau dengar kamu nyontek lagi saat ulangan! Kalau kamu nyontek terus, Bunda yakin kamu nggak bakal jadi orang sukses. Dari kejadian ini kamu bisa paham kalau nggak semua jawaban dari orang itu benar, jadi berjanjilah kalau kamu nggak bakal nyontek lagi."
Mendengar nasehat sang Ibu, Laut pun meminta maaf dan berjanji kepada sang ibu. " Maaf Bun.... Laut janji kalau Laut nggak bakal nyontek lagi. Laut bakal belajar sungguh-sungguh."
Sejak saat itu, Laut pun menepati janjinya kepada sang Ibu bahwa ia tidak akan mencontek lagi dan belajar sungguh-sungguh. Tapi sayangnya, penyesalan Laut sudah terlambat.Meskipun kala itu penyesalan Laut sudah terlambat. Ia harus remedi. Semoga ke depan tak lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H