Mohon tunggu...
Sabila Ramadhanii
Sabila Ramadhanii Mohon Tunggu... Lainnya - T20191078

Ambil yang baik, buang yang buruk✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Struktur Bahan Ajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak

14 April 2021   21:37 Diperbarui: 14 April 2021   21:40 1859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.Pengertian struktur bahan ajar akidah akhlak


Sebelum membahas lebih lanjut apa saja struktur dari bahan ajar akidah akhlak, maka terlebih dahulu kita mengetahui definisi dari struktur bahan ajar akidah akhlak itu sendiri.

Struktur, bahan ajar, dan akidah akhlak memiliki definisi masing-masing. Kata struktur merupakan kata yang sangat familiar atau sering digunakan oleh masyarakat. Struktur ini sering digunakan ketika kita berada di dalam suatu organisasi. Contohnya saja yaitu seperti struktur organisasi perusahan, organisasi kelas, dan masih banyak lagi.  

Nama lain dari struktur bisa berupa bagan, kerangka, struktur memiliki sifat menyatukan semua ide-ide dengan memiliki satu tujuan. Jadi struktur adalah suatu cara, atau kerangka yang telah disusun sedemikian rupa, dengan berbagai macam ide yang memiliki satu tujuan.

Setelah mengetahui pengertian struktur, yang selanjutnya yaitu menjelaskan pengertian bahan ajar. Kata "bahan" dan "ajar" memiliki 2  kata dengan makna tersendiri. Yang pertama bahan. Bahan merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan kemudian digunakan untuk tujuan tertentu. Sedangkan yang kedua yaitu ajar adalah petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui dan ditiru.  Jadi bahan ajar segala sesuatu yang dibutuhkan sebagai petunjuk dan dibutuhkan oleh seorang guru atau pengajar dimana petunjuknya tersebut di berikan kepada siswanya atau peserta didiknya untuk ditiru. Petunjuk yang diberikan oleh seorang guru ini dapat berupa materi ajar baik itu materi tertulis maupun materi tidak tertulis.

Selanjutnya yaitu pengertian akidah akhlak. Definisi akidah yang sangat sederhana yaitu suatu kepercayaan seseorang. Dan akhlak merupakan sesuatu yang melekat dan telah ada dalam diri seseorang dimana akan melahirkan perbuatan-perbuatan yang dengan mudah atau kita melakukan perbuatan tersebut tanpa kita sadari, kita pikirkan bahkan tanpa kita pertimbangkan.

Dapat disimpulkan bahwa struktur bahan ajar akidah akhlak adalah Komponen-komponen yang yang telah disusun dan dibutuhkan oleh seorang guru, seperti media atau materi-materi baik materi tertulis maupun materi tidak tertulis guna menciptakan kegiatan belajar yang diinginkan dalam pembelajaran akidah akhlak.


B. Struktur Bahan Ajar Akidah Akhlak.


Dalam pembelajaran akidah akhlak, terdapat beberapa jenis bahan ajar, dan semua ini tergantung bagaimana mata pelajaran akidah akhlak tersebut dikemas. Jenis bahan ajar akidah akhlak kurang lebih ada 5 jenis, sepeti media cetak, dengar, pandang (visual), pandang dengar dan multimedia interaktif.
Kemudian mengenai struktur bahan ajar akidah akhlak saling berkaitan dengan jenis bahan ajar. Dari jenis-jenis bahan ajar akidah akhlak yang memiliki beberapa contoh, maka dari contoh-contoh tersebut memiliki beberapa bagian-bagian dan bagian itulah yang dinamakan  sebagai struktur bahan ajar akidah akhlak.Dengan demikian adanya struktur dari suatu bahan ajar itu tergantung dari jenis bahan ajarnya.

Secara umum sebuah bahan ajar paling tidak memiliki struktur seperti petunjuk belajar (baik untuk peserta didik atau pendidik), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja atau lembar kerja, dan yang terakhir yaitu evaluasi.


Jenis-jenis bahan ajar dan strukturnya :
1. Bahan ajar cetak (printed).
Dimana media cetak ini memiliki beberapa contoh.

Contoh pertama dari media cetak ini adalah handout. Handout merupakan informasi-informasi belajar, berita, atau surat yang berbentuk lembaran. Struktur dari handout ini adalah judul dan informasi-informasi pendukung. Handout ini biasanya di ambil dari beberapa literatur yang memiliki kesamaan dalam materi yang akan diajarkan atau juga yang memiliki materi pokok atau biasa disebut kompetensi dasar yang harus dicapai oleh seorang peserta didik.
Contoh kedua dari media cetak ini adalah buku. Struktur dari buku ini ada 4 komponen judul buku, kompetensi dasar atau materi pokok, latihan, dan penilaian. 

Contoh ketiga dari media cetak ini adalah modul. Modul adalah bentuk bahan ajar yang dikemas secara sistematis dan utuh, didalamnya terdapat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan di desain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang secara spesifik. Kemudian struktur dari bahan ajar modul ini terdiri dari 7  komponen yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan, tugas, atau langkah kerja, penilaian.
Contoh keempat dari media cetak ini adalah Lembar kerja siswa (LKS), media cetak yang sering kita sebut LKS ini tidak asing lagi dikalangan peserta didik karena LKS ini merupakan panduan belajar dan latihan-latihan soal ketika berada di dalam kelas. Lembar kerja siswa merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS ini memiliki struktur bahan ajar yang lebih sederhana dari modul tapi lebih kompleks dari buku serta memiliki 6 komponen diantaranya judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, penilaian
Contoh kelima dari media cetak ini adalah Brosur. Brosur adalah sebuah buku yang berukuran kecil tanpa dijilid dan terdapat gambar-gambar pendukung dan berisikan informasi tentang sesuatu. Struktur dari brosur ini sama dengan yang telah dijelaskan diatas seperti judul, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,  dan penilaian.
Contoh keenam dari media cetak ini adalah bahan ajar leaflet. Media pembelajaran leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tetapi tidak dimatikan atau dijahit, dan media jenis ini merupakan salah satu dari jenis media cetak yang meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi. Struktur bahan ajar leaflet terdiri atas empat komponen seperti halnya brosur yang terdiri dari judul, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, dan penilaian.
Contoh ketujuh dari media cetak ini adalah bahan ajar wallchart. Wallchart adalah suatu media pembelajaran didalamnya berisikan denah, gambar, bagan atau skema dan pada umumnya di pajang atau digantung pada dinding kelas. Wallchart di pajang didinding kelas guna meningkatkan kosa kata serta penyusunan kalimat pada peserta didik. Struktur bahan ajar wallchart meliputi empat komponen, akan tetapi yang tercantum pada bahan ajar hanya komponen judul, sedangkan komponen lainnya seperti kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, dan penilaian terdapat pada lembaran kertas yang lain.
Contoh kedelapan dari media cetak ini adalah bahan ajar foto atau gambar. untuk media foto dan gambar kali ini sudah tidak asing lagi di kalangan peserta didik. Struktur bahan ajar foto atau gambar meliputi lima komponen yang hampir sama dengan wallchart. Jadi, komponen yang tercantum pada bahan ajar hanya judul, sedangkan empat komponen lannya yang terdiri dari kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian terdapat pada lembaran kertas lain.


2.Bahan ajar Audio


Bahan ajar audio ini dapat  didengar, dan dimainkan para peserta oleh peserta didik kepada peserta didik dengan tujuan membantu para peserta didik untuk menguasi kompetensi tertentu serta meningkatkan daya ingat siswa dalam memahami materi pelajaran.


Contoh bahan ajar audio yang pertama yaitu CD (Compact Disk). CD atau sering kita sebut kaset merupakan sebuah benda yang terbuat dari plastik berbentuk bulat dan lempeng yang didalamnya terdapat audio, video, teks, image atau gambar, animasi, dan data-data digital. Struktur dari CD ini terdiri dari 5 komponen antara lain judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, dan penilai.


Contoh bahan ajar audio yang kedua yaitu radio. Radio merupakan suatu media yang dapat didengar dan dapat di mainkan. Biasanya radio ini memberikan informasi terkait peristiwa yang terjadi saat itu, mendengarkan musik, menerima pesan-pesan dan lain-lain. Struktur dari bahan ajar radio ini masih sama dengan struktur-struktur yang lain, hanya saja dalam bahan ajar radio ini tidak terdapat petunjuk belajar. Jadi struktur yang terdapat dari bahan ajar radio ini yaitu judul dan informasi pendukung.


3.Bahan ajar pandang (visual)


Kegunaan bahan ajar pandang (visual) dalam kegiatan belajar mengajar ini yaitu memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis atau dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka dan mampu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.


Contoh bahan ajar pandang visual terdiri dari bahan cetak dan non cetak. Untuk bahan cetak contohnya masih sama seperti modul, handout, LKS dan lain-lain. Kemudian untuk bahan ajar visual yang non cetak terdiri dari model dan maket. Model adalah barang tiruan dalam skala yang kecil sama persis dengan yang ditiru. Sedangkan maket adalah bentuk tiruan dalam bentuk tiga dimensi dan skala kecil yang biasanya dibuat dari kayu, kertas, dan tanah liat. Contohnya yaitu gedung, kapal dan lain-lain. Jadi perbedaanya adalah jika model yaitu barangnya sedangkan maket itu dia bentuknya.
Contoh dari penggunaan model ini yaitu struktur kulit bumi untuk mata pelajaran IPA atau sains di SD/MI, maka dengan adanya kulit bumi ini para peserta didik dapat melihat dengan jelas dan seksama dan dapat melihat secara langsung bagian-bagian dari struktur kulit bumi. Untuk struktur bahan model atau maket ini sama persis dengan bahan ajar foto atau gambar, komponen yang tercantum pada bahan ajar hanya judul, sedangkan empat komponen lainnya yang terdiri dari kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan produk terdapat pada lembaran kertas lain.


4.Bahan ajar pandang (audio visual)


Audio visual atau pandang dengar ini lebih memfokuskan kepada komponen suara (audio) dan komponen gambar (visual). Macam-macam media audio visual yang pertama yaitu film suara, baik itu sebuah film, vidio, ataupun televisi hendaknya dapat memberikan hasil yang baik kepada peserta didik. Yang selanjutnya yaitu media video. Dimana media video ini merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Dan media video ini banyak dikembangkan untuk proses pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.


5.Bahan ajar multimedia interaktif.


Multimedia interaktif merupakan suatu media yang dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran yang menggunakan berbagai jenis media yakni audio, video, grafis dan sebagainya yang mampu melibatkan banyak indra dan organ tubuh selama proses pembelajaran berlangsung. Multimedia interaktif merupakan perpaduan atau kombinasi media dan paling sedikit yaitu 2 media dengan format file yang berupa teks, gambar, grafik, sound, animasi, video, dan lain-lain yang telah dikemas sedemikian rupa menjadi file digital dan dapat digunakan oleh publik.
Multimedia Interaktif yang merupakan pembelajaran berbasis komputer, Web, bahan ajar ini mempermudah siswa atau peserta didik yang mempunyai kendala mengenai jarak, maka siswa dapat mengakses materi yang tersedia melalui internet dengan mudah, media ini disebut juga dengan media yang berbasis online/daring (dalam jaringan).


C.Tujuan dan Fungsi Bahan Ajar


Dalam sebuah pendidikan, adanya bahan ajar sangat penting dan berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Dikatakan demikian karena dengan adanya bahan ajar ini, pendidik dalam memberikan ilmu kepada peserta didik akan lebih mudah dan akan sangat berpengaruh kepada  peserta didiknya karena ia akan merasa terbantu dan memudahkan dalam belajar.
Selain memperoleh bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, manfaat lain yang didapatkan oleh pendidik ketika ia mengembangkan bahan ajar sendiri yakni tidak bergantung kepada teks atau buku-buku.
Yang selanjutnya yaitu fungsi bahan ajar. Terdapat banyak fungsi dari bahan ajar disini, dan fungsi-fungsi tersebut tergantung konteks atau tergantung objeknya seperti fungsi bahan ajar bagi pendidik, peserta didik, bahkan terdapat fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, individual maupun kelompok.
Kemudian fungsi bahan ajar bagi pendidik ini ada 3 macam, yang pertama yaitu menghemat waktu seorang pendidik dalam mengajar. Yang kedua yaitu seorang pendidik tidak lagi menjadi seorang guru, melainkan menjadi seorang fasilitator. Yang terakhir dari fungsi bahan ajar bagi pendidik ini yaitu adanya pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.
Kemudian fungsi bahan ajar bagi peserta didik yaitu siswa dapat belajar mandiri, kedua yaitu dengan adanya bahan ajar, siswa dapat belajar kapan saja dimana saja dan dalam kondisi apapun sesuai yang dia inginkan. Yang selanjutnya yaitu siswa dapat belajar dengan kecepatan sendiri. Artinya, seorang siswa dalam mempelajari bahan ajar tersebut memiliki cara atau metodenya masing-masing,
Fungsi bahan ajar yang selanjutnya yaitu dalam pembelajaran klasikal. Maksud dari klasikal disini ialah melakukan pembelajaran secara bersama-sama di dalam kelas. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal yang pertama yaitu sebagai bahan yang tidak dapat dipisahkan dari buku utama atau sumber utama. Yang kedua yaitu dapat dijadikan pelengkap dari buku utama. Kemudian fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal yang ketiga yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Selanjutnya yaitu fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual. Dalam pembelajaran individual disini lebih memfokuskan metode pembelajaran yang menekankan aktivitas seorang peserta didik dibandingkan guru. Yang pertama dalam proses pembelajaran bahan ajar ini sebagai media utama. Yang kedua yaitu bahan ajar ini merupakan alat yang mengawasi serta menyusun proses peserta didik dalam memperoleh informasi. Fungsi yang ketiga yaitu sebagai  penunjang dalam media pembelajaran individual lainnya.
Fungsi bahan ajar yang selanjutnya dalam pembelajaran kelompok. Dalam pembelajaran kelompok ini pada dasarnya metode ini tidak terlalu membutuhkan atau sangat sedikit membutuhkan bahan ajar dalam bentuk tertulis seperti buku kerja dan lembara-lembaran panduan diskusi, tetapi dalam pembelajaran kelompok ini lebih memfokuskan kepada teknik yang ia gunakan dibandingkan dengan bahan ajarnya. Adapun fungsi bahan ajar ini sebagai bahan yang terintegrasi atau bahan yang menjadi satu kesatuan dengan proses belajar kelompok. Selain itu, adanya bahan ajar ini digunakan sebagai bahan pelengkap dari bahan belajar utama yang dirancang sedemikian rupa yang menghasilkan atau meningkatkan motivasi belajar seorang peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun