Mohon tunggu...
Sabila rahma Khoirunisa
Sabila rahma Khoirunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

maybe we just expect too much

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menonton Film Seharian, Kesehatan Mental dan Fisik dalam Bahaya!

2 Desember 2024   10:25 Diperbarui: 2 Desember 2024   11:07 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menonton film menjadi salah satu cara populer untuk menghabiskan waktu luang. Di era digital saat ini, dengan banyaknya platform streaming seperti Netflix, Disney+, atau YouTube, menonton film menjadi kegiatan yang mudah diakses dan sering dilakukan tanpa batas waktu. Namun, kebiasaan menonton film seharian dapat memiliki dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Artikel ini akan membahas bagaimana menonton film berlebihan dapat mengganggu kesejahteraan seseorang, baik dari sisi fisik maupun psikologis. 

1. Dampak Fisik dari Menonton Film Seharian

Menonton film seharian cenderung melibatkan posisi tubuh yang statis, seperti duduk atau berbaring dalam waktu yang lama. Posisi ini dapat mempengaruhi tubuh secara negatif, seperti:

  • Gangguan Postur dan Nyeri Punggung
    Duduk terlalu lama dengan postur yang buruk dapat menyebabkan gangguan pada tulang belakang. Hal ini dapat memicu nyeri punggung, leher, dan bahu. Tanpa adanya gerakan tubuh yang cukup, otot-otot tubuh menjadi kaku, yang berisiko menyebabkan ketegangan dan bahkan cedera jangka panjang.

  • Risiko Masalah Kardiovaskular
    Aktivitas fisik yang minim selama menonton film dapat memperburuk kesehatan jantung. Penurunan aktivitas fisik dan gaya hidup yang kurang bergerak berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan hipertensi.

  • Gangguan Penglihatan
    Menonton layar untuk waktu yang lama tanpa istirahat dapat menyebabkan kelelahan mata. Gejalanya bisa berupa mata kering, penglihatan kabur, atau rasa sakit di sekitar mata. Kondisi ini dikenal dengan istilah "computer vision syndrome" atau sindrom penglihatan komputer.

  • Peningkatan Risiko Kegemukan
    Menonton film seharian seringkali diiringi dengan makan camilan yang tinggi kalori. Kebiasaan ini dapat menyebabkan konsumsi kalori yang berlebihan dan berujung pada penambahan berat badan, yang meningkatkan risiko obesitas.

2. Dampak Mental dari Menonton Film Seharian

Selain dampak fisik, menonton film berlebihan juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, karena beberapa alasan berikut:

  • Pengaruh Terhadap Kualitas Tidur
    Menonton film terlalu lama, terutama menjelang waktu tidur, dapat mengganggu pola tidur. Paparan cahaya biru dari layar menghambat produksi hormon melatonin yang diperlukan untuk tidur. Akibatnya, kualitas tidur terganggu dan seseorang bisa merasa lelah atau kurang bersemangat di keesokan harinya.

  • Kecanduan dan Penurunan Keterampilan Sosial
    Menonton film secara berlebihan bisa menyebabkan kecanduan media. Jika seseorang lebih sering memilih menonton film daripada berinteraksi dengan orang lain, ini dapat mengarah pada isolasi sosial dan berkurangnya keterampilan sosial. Kecanduan menonton film juga dapat menyebabkan pengabaian terhadap tanggung jawab sehari-hari dan tugas penting lainnya.

  • Perubahan Emosi dan Stres
    Menonton film dalam waktu yang lama, terutama jika melibatkan genre yang emosional seperti drama atau thriller, bisa mempengaruhi keadaan emosi penonton. Pengalaman yang intens dapat meningkatkan kecemasan atau rasa takut, apalagi jika film tersebut mengandung unsur kekerasan atau kekhawatiran. Menonton film bergenre horor atau drama yang penuh ketegangan dalam waktu yang lama bisa meningkatkan tingkat stres, bahkan setelah film selesai.

  • Desensitisasi dan Perubahan Perspektif
    Menonton film secara berlebihan, terutama yang mengandung kekerasan atau konten yang tidak sesuai, dapat menyebabkan desensitisasi. Penonton bisa menjadi kurang peka terhadap situasi nyata dan menganggap kekerasan atau perilaku negatif sebagai hal yang biasa. Hal ini dapat mengubah cara pandang mereka terhadap dunia dan hubungan antar sesama.

3. Bagaimana Menghindari Dampak Negatif Menonton Film Seharian?

Untuk meminimalkan dampak negatif dari menonton film seharian, berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Tetapkan Batas Waktu
    Tentukan waktu menonton film yang realistis dan batasi durasi menonton agar tidak berlarut-larut. Misalnya, menonton film hanya satu hingga dua film dalam sehari, atau tidak lebih dari 4 jam menonton.

  • Istirahat Setiap 30-60 Menit
    Pastikan untuk beristirahat setiap 30-60 menit menonton film. Gunakan waktu ini untuk berdiri, meregangkan tubuh, dan bergerak sedikit untuk mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki sirkulasi darah.

  • Gunakan Teknik Relaksasi
    Jika menonton film membuat Anda cemas atau stres, cobalah untuk melakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam setelah menonton film. Ini dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres.

  • Aktivitas Fisik Rutin
    Jangan lupa untuk berolahraga secara teratur. Cobalah untuk menyelingi hari dengan aktivitas fisik yang membantu meningkatkan kesehatan tubuh, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau melakukan latihan ringan.

  • Kurangi Menonton pada Malam Hari
    Hindari menonton film terlalu dekat dengan waktu tidur. Pastikan untuk memberi tubuh dan pikiran waktu untuk bersantai sebelum tidur agar tidur yang berkualitas bisa tercapai.

Menonton film memang bisa menjadi hiburan yang menyenangkan dan mengisi waktu luang. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, menonton film seharian dapat menimbulkan masalah kesehatan fisik dan mental yang serius. Penting untuk menyeimbangkan kegiatan ini dengan waktu untuk bergerak, berinteraksi sosial, dan menjaga kualitas tidur. Dengan kesadaran dan pengaturan waktu yang baik, menonton film dapat tetap menjadi aktivitas yang menyenangkan tanpa menurunkan kualitas kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun