Pekan Ilmiah Nasional atau lebih dikenal dengan PIMNAS, tentu menjadi event yang dinanti oleh civitas akademik dari perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang terdapat di seluruh penjuru Indonesia. Melalui berlangsungnya PIMNAS, seluruh civitas akademik baik mahasiswa yang berpartisipasi- maupun dosen yang turut membimbing penelitian mahasiswa selama pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM, mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan hasil karya ilmiah mereka dalam forum pertemuan berskala nasional dan menciptakan iklim akademik kompetitif di tingkat perguruan tinggi di Indonesia.Â
   Hasil pemikiran atau karya mahasiswa dalam Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM bidang penelitian Eksakta, Kewirausahaan, Pengabdian kepada Masyarakat, Penerapan Teknologi, Karsa Cipta, Gagasan Tertulis, Gagasan Futuristik Konstruktif, dan Sosial Humaniora juga bermanfaat dalam memperluas wawasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dapat menjadi solusi alternatif memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam menunjang kemajuan bangsa Indonesia mewujudkan visi pembangunan jangka panjang, yakni mencapai status negara maju atau negara emas pada tahun 2045, atau lebih dikenal dengan visi 'Indonesia Emas 2045'.
   Dalam pelaksanaannya yang ke-36 pada tahun 2023, PIMNAS memberikan kesempatan bagi Universitas Padjadjaran untuk berpartisipasi sebagai tuan rumah dalam menjamu sejumlah mahasiswa yang tergabung menjadi 525 kelompok PKM dari 106 perguruan tinggi di Indonesia. Selain mahasiswa, UNPAD juga turut menjamu dosen yang berperan sebagai pembimbing PKM, pimpinan perguruan tinggi, tim juri maupun panitia dari pusat, serta pendukung kontingen PIMNAS.Â
   Dalam memenuhi perannya sebagai tuan rumah ajang kompetisi akademik bergengsi di tingkat perguruan tinggi Indonesia, UNPAD tentu memulai persiapan sejak jauh hari. Persiapan itu mengacu pada fasilitas yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan presentasi PIMNAS dalam mengakomodasi mahasiswa dan dosen pendamping, maupun pelaksanaan kegiatan seperti bazaar dan food festival, pameran teknologi dan inovasi mahasiswa, hingga pelaksanaan lomba non-PIMNAS yang meliputi kategori produk/karya inovasi teknologi, kategori produk/karya inovasi pengabdian masyarakat, dan kategori produk/karya inovasi kewirausahaan.Â
   Melalui paparan informasi mengenai kesiapan UNPAD dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai tuan rumah PIMNAS, muncul sebuah pertanyaan mengenai: apa persiapan yang telah dilakukan UNPAD dalam menunjang kebutuhan seluruh civitas yang berpartisipasi dalam PIMNAS ke-36? dan apakah persiapan tersebut cukup membuat pelaksanaan PIMNAS ke-36 ini berlangsung tanpa kendala yang berarti?.
Fasilitas yang Menunjang Berlangsungnya PIMNAS Ke-36 di UNPAD
   PIMNAS ke-36 yang diselenggarakan selama empat hari berturut-turut, tepatnya pada 25 November hingga 1 Desember di Kampus UNPAD Jatinangor dan Dipatiukur yang meliputi kegiatan perlombaan PIMNAS, perlombaan non-PIMNAS, pameran teknologi dan inovasi mahasiswa, maupun bazaar dan food festival mengharuskan UNPAD menyediakan berbagai fasilitas dalam menunjang keberlangsungan serta keberhasilan berbagai kegiatan tersebut. Dilansir dari rilis yang diunggah dalam Kanal Media UNPAD, fasilitas tersebut mengacu pada ruangan IT pusat kegiatan, lokasi untuk kegiatan penutupan, beberapa ruang kelas, hingga tempat parkir, maupun persiapan teknis yang mendetail seperti format penataan meja bagi mahasiswa yang melakukan presentasi, meja untuk juri, hingga audio yang digunakan.
   Menurut Ketua Tim Juri PIMNAS Dr. Suherman dalam visitasi keduanya ke UNPAD pada 16 November 2023, persiapan UNPAD sebagai tuan rumah PIMNAS saat itu telah mencapai 80% hingga 90% karena telah sesuai dengan progress maupun standar yang ditetapkan oleh PIMNAS, meskipun belum semua lokasi dipersiapkan.
Melalui informasi yang disampaikan oleh Dr. Suherman, apabila ditinjau dari aspek fasilitas, dapat ditarik kesimpulan bahwa UNPAD mampu memenuhi standar dan demand yang ditetapkan oleh PIMNAS sebagai tuan rumah PIMNAS ke-36.
Beam Sebagai Penunjang Mobilitas Peserta maupun Panitia PIMNAS ke-36
   Kampus UNPAD Jatinangor yang menjadi lokasi utama pelaksanaan PIMNAS ke-36 memiliki luas sebesar 3 hektar yang terbagi menjadi beberapa fakultas, baik fakultas yang dikategorikan sebagai bagian dari bidang keilmuan sains-teknologi maupun bidang keilmuan sosial-humaniora.
   Pelaksanaan PIMNAS ke-36 yang difokuskan pada beberapa gedung di fakultas tertentu di UNPAD membuat peserta, panitia, maupun pihak lainnya yang terlibat akan menghadapi kesulitan jika tidak difasilitasi dengan moda transportasi yang mendukung mobilitas mereka dalam menuju -maupun meninggalkan lokasi pelaksanaan PIMNAS.
   Pihak UNPAD yang peka dan tanggap akan permasalahan itu kemudian menjalin kerja sama dengan Beam Mobility, dalam menyediakan operasional 500 unit sepeda listrik, untuk menjawab permasalahan penunjang mobilitas. Sepeda listrik tersebut disebar di beberapa titik gedung lokasi pelaksanaan PIMNAS dan dapat digunakan oleh siapa saja, termasuk di dalamnya panitia dan peserta, yang terlibat dalam pelaksanaan PIMNAS ke-36.
   Sayang, karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Universitas Padjadjaran dalam regulasi penggunaan Beam di area Kampus UNPAD Jatinangor, banyak warga UNPAD termasuk mahasiswa yang menyalahgunakan Beam untuk kepentingan pribadi yang tidak terkait dengan pelaksanaan PIMNAS. Baik dalam menuju fakultasnya untuk melaksanakan proses perkuliahan maupun sekadar berkeliling santai di area kampus. Isu penyalahgunaan Beam ini pun akhirnya menimbulkan perdebatan di salah satu akun menfess yang biasa digunakan mahasiswa UNPAD di media sosial Twitter, karena beberapa netizen membagikan pemikirannya mengenai penggunaan Beam yang salah kaprah, seperti dalam cuitan:
   Yang apabila diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi, "pad (sebutan mahasiswa UNPAD), sudah dikasih tahu kok ngeyel banget, Beam kan untuk panitia dan peserta, kok bisa-bisanya masih dipakai, seharusnya (yang pakai) mikir sedikit kan bisa dipakai setelah PIMNAS selesai". Selain itu, terdapat pula cuitan lainnya yang bernada serupa, seperti:
   Penggunaan Beam yang salah kaprah tersebut cukup disayangkan mengingat Beam dapat membantu mobilitas serta memotong waktu tempuh peserta maupun panitia dalam mengunjungi berbagai lokasi pelaksanaan PIMNAS. Meski begitu, seharusnya pihak UNPAD menyusun regulasi dan memberikan sosialisasi bagi civitas akademika mengenai prioritas penggunaan Beam bagi pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PIMNAS.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI