Mohon tunggu...
Haikal Sabil Amaroh
Haikal Sabil Amaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Kader GMNI Raden Wijaya Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Politik, Sejarah Agama, Filsafat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kajian Budaya Populer: Pengaruh Obe Piece dalam Membentuk Nilai dan Budaya di Kalangan Generasi Muda

10 Januari 2025   04:30 Diperbarui: 10 Januari 2025   04:29 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Abstrak:  

One Piece, sebuah karya manga dan anime karya Eiichiro Oda, telah menjadi salah satu fenomena budaya populer terbesar di dunia. Dengan jutaan penggemar yang tersebar di berbagai negara, One Piece bukan hanya menawarkan hiburan, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai universal seperti persahabatan, keberanian, dan perjuangan untuk mencapai mimpi. Tulisan ini membahas bagaimana One Piece memengaruhi pola pikir dan perilaku generasi muda, khususnya di Indonesia, dengan menganalisis tema-tema utama, karakterisasi, dan penerimaan budaya lokal terhadap karya ini.  

Pendahuluan:  

Budaya populer, termasuk manga dan anime, memainkan peran signifikan dalam membentuk norma dan nilai di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Salah satu karya yang berdampak besar adalah One Piece, yang pertama kali dirilis pada tahun 1997. Cerita ini mengikuti petualangan Monkey D. Luffy dan krunya dalam pencarian mereka terhadap harta karun legendaris bernama One Piece. Dengan tema-tema seperti kebebasan, persahabatan, dan moralitas, One Piece menjadi media yang kuat dalam menyampaikan nilai-nilai penting kepada pembacanya.  

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak dari One Piece terhadap generasi muda di Indonesia, termasuk bagaimana nilai-nilai yang disampaikan dalam cerita ini diterjemahkan ke dalam kehidupan sehari-hari.  

Kajian Teori:  

1. Budaya Populer dan Pengaruhnya:

Budaya populer adalah kumpulan praktik, keyakinan, dan objek yang menarik perhatian masyarakat luas. Manga dan anime sebagai bentuk budaya populer Jepang telah menjadi bagian dari budaya global (Napier, 2005).  

2. Nilai-Nilai Universal dalam Fiksi:  

Menurut Campbell (1949), narasi epik sering kali membawa nilai-nilai universal yang relevan dengan masyarakat global. One Piece mengadopsi struktur naratif ini, dengan fokus pada perjuangan melawan ketidakadilan, pentingnya persahabatan, dan kebebasan sebagai hak fundamental.  

3. Penerimaan Budaya Lokal: 

Adaptasi budaya populer asing, seperti One Piece, dalam konteks Indonesia sering kali disesuaikan dengan nilai-nilai lokal, seperti gotong royong dan solidaritas (Heryanto, 2008).  

Metodologi:  

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis konten terhadap episode dan bab-bab tertentu dari One Piece. Selain itu, wawancara dengan penggemar di Indonesia dilakukan untuk menggali pandangan mereka tentang dampak karya ini dalam kehidupan sehari-hari.  

Pembahasan:  

1. Tema Persahabatan dan Solidaritas:

Persahabatan adalah salah satu tema utama dalam One Piece. Kru Bajak Laut Topi Jerami menunjukkan bagaimana kerja sama dan saling mendukung dapat membantu mengatasi tantangan. Tema ini relevan dengan nilai lokal Indonesia, seperti gotong royong, yang menekankan pentingnya kerja sama dalam komunitas.  

2. Inspirasi untuk Mengejar Impian:  

Luffy adalah simbol dari seseorang yang bertekad mengejar mimpinya, tidak peduli seberapa besar rintangan yang dihadapinya. Banyak penggemar, terutama generasi muda, terinspirasi oleh semangat Luffy untuk meraih tujuan hidup mereka. Hal ini terlihat dari cerita para penggemar yang menggunakan One Piece sebagai motivasi dalam pendidikan atau karier.  

3. Pemberontakan terhadap Ketidakadilan  

One Piece sering kali menampilkan perjuangan melawan tirani, seperti penindasan oleh Pemerintah Dunia atau kelompok yang korup. Nilai ini mendorong penggemar untuk lebih kritis terhadap ketidakadilan dalam kehidupan nyata, khususnya dalam konteks sosial-politik di Indonesia.  

4. Penerimaan di Indonesia:

One Piece diterima dengan baik di Indonesia karena tema-temanya yang relevan dan karakter-karakternya yang beragam. Karakter seperti Zoro dan Nami sering menjadi inspirasi bagi penggemar, baik dalam aspek moral maupun etika kerja. Selain itu, cosplay dan komunitas penggemar One Piece di Indonesia menunjukkan bagaimana budaya populer ini menjadi bagian dari kehidupan sosial generasi muda.  

Tantangan dan Kritik:

Meskipun One Piece membawa banyak nilai positif, beberapa kritik juga muncul. Misalnya, durasi cerita yang panjang dapat membuat beberapa penggemar kehilangan minat. Selain itu, representasi gender dalam One Piece kadang dianggap stereotipikal, seperti penggambaran tubuh perempuan yang tidak realistis.  

Kesimpulan:

One Piece adalah lebih dari sekadar cerita tentang petualangan bajak laut; karya ini adalah media yang menyampaikan nilai-nilai universal yang relevan dengan masyarakat global, termasuk Indonesia. Dengan tema persahabatan, keberanian, dan keadilan, One Piece memberikan dampak signifikan terhadap pola pikir dan perilaku generasi muda.  

Ke depan, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengeksplorasi bagaimana One Piece memengaruhi aspek lain dari budaya populer, seperti gaya hidup, bahasa, dan interaksi sosial.  

Daftar Pustaka:

- Campbell, J. (1949). The Hero with a Thousand Faces. Princeton University Press.  

- Heryanto, A. (2008). Popular Culture in Indonesia: Fluid Identities in Post-Authoritarian Politics. Routledge.  

- Napier, S. J. (2005). Anime from Akira to Howl's Moving Castle: Experiencing Contemporary Japanese Animation. Palgrave Macmillan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun