Mohon tunggu...
Sabila Hairunisa
Sabila Hairunisa Mohon Tunggu... Lainnya - Cianjur, Jawabarat

Hallo, saya Sabila Hairunisa Mahasiswa Universitas Siber Asia Program Studi Ilmu Komunikasi. Semoga artikel yang saya buat dapat bermanfaat bagi para pembaca, terimakasih..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tahun Baru 2023 di Cianjur Sedikit Berbeda

16 Februari 2023   00:45 Diperbarui: 16 Februari 2023   00:50 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cianjur -- Malam tahun baru yang dimeriahkan identik dengan pesta kembang api, panggung hiburan dan petasan. Tapi tidak di Sebagian penduduk d daerah Cugenang, Kabupaten Cianjur. Selompok pemuda desa lebih memilih menikmati pergantian malam tahun baru hanya dengan berkumpul bersama keluarga sambil menikmati santapan makanan liwet Mereka mengisi waktu semalam suntuk dengan bermain kartu, ditemani secangkir kopi dan camilan-camilan seperti kue bolu, risol dan lemper. 

Ketua Kelompok RT 02 menghimbau agar pergantian malam tahun baru tidak dimeriahkan dengan petasan dikarekanan kondisi pasca gempa Biasanya warga desa cugenang sama pada umumnya menikmati pergantian malam tahun baru dengan hiburan berupa petasan. Namun kali ini berbeda 

"Karena kondisi kami masih sangat mengkhawatirkan, kami masih ada di posko pengugsian jadi seadanya saja lebih khidmat berkumpul makan liwet Bersama korban gempa lainnya," ujar Sukarjo ketua RT. 02. 

Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta warga cukup merayakan malam pergantian tahun di rumah atau lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Perayaan tahun baru dapat dilakukan dengan berdoa agar bencana tidak lagi melanda daerah tersebut. 

"Kalau tidak hujan biasanya ada pesta kembang api. Tapi tahun ini kami tidak beli Kita masih berduka masih banyak saudara yang membutuhkan bantuan dan tinggal di dalam tenda pengungsian sehingga jangan tambah duka mereka dengan menyalakan kembang api dan petasan, lebih baik kumpulkan uangnya untuk meringankan beban sesama" ujar kepala desa Cugenang 

Ada sekitar 100 ribu lebih warga masih tinggal di posko pengungsian sambil menunggu bantuan pembangunan kembali rumah yang ambruk. Untuk itu, pemerintah setempat menghimbau agar warga yang tidak terdampak lebih baik tidak merayakan pergantian tahun secara berlebihan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun