Mohon tunggu...
sabila dini
sabila dini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Daily life

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Media Sosial bagi Masa Kini

24 Oktober 2024   21:30 Diperbarui: 24 Oktober 2024   21:31 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, memastikan pengeluaran promosi online tetap sesuai dengan anggaran. Sebelum mempertimbangkan untuk mengupgrade ke versi premium, anggap saja Anda menggunakan platform gratis pada awalnya .

Kelima, melakukan audit rutin untuk memastikan bahwa semua interaksi dan postingan di internet sesuai dengan standar etika Islam. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa konten yang diposting tidak mengandung konten negatif atau provokatif.

Relasi dan Kolaborasi dalam Media Sosial

Media sosial juga membantu mempererat silaturahmi dan kolaborasi antarumat Islam dan komunitas lain. Islam betapa pentingnya menjaga hubungan baik dengan orang lain (hablum minannas). Media sosial memungkinkan orang tetap terhubung meskipun jauh. Hal ini dapat dicapai dengan mengucapkan salam, menyapa, atau sekadar berbagi kabar baik.

memanfaatkan kekuatan jejaring sosial.

Selain itu, media sosial dapat digunakan untuk membangun hubungan dengan komunitas non-Muslim. Di dunia maya, berbicara dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai agama dapat menjadi cara untuk menyebarkan Islam secara damai dan menghormati perbedaan. Ini juga merupakan upaya pencegahan untuk memerangi berita ekstremis yang seringkali merupakan ajaran Islam.

Tantangan dan Risiko yang Perlu Diantisipasi

Meskipun media sosial memiliki banyak manfaat, umat Islam harus menghadapi sejumlah masalah. Fenomena Islamofobia dan penyebaran cerita negatif tentang Islam di dunia digital merupakan masalah besar. Sangat penting untuk menyebarkan informasi yang salah karena konten yang provokatif atau menyudutkan umat Islam seringkali viral.

Tantangan internal juga tidak boleh diabaikan. Ada banyak pengguna media sosial Muslim yang terjebak dalam perdebatan sia-sia atau menyebarkan fitnah, baik dengan sengaja maupun tidak. Hal ini dapat menyebabkan perpecahan di antara orang-orang dan merusak reputasi Islam sebagai agama yang penuh kasih sayang dan kedamaian. Akibatnya, penting bagi setiap Muslim untuk mempertimbangkan diri mereka sendiri dan menjadi lebih cerdas saat berinteraksi di dunia maya.

Dampak negatif terhadap kesehatan mental adalah masalah tambahan. Berlebihan dalam menggunakan media sosial dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan iri hati terhadap kehidupan orang lain. Agar tidak terjebak dalam perlombaan eksistensi semu, umat Islam harus menjaga keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata, karena kebahagiaan sejati diukur dari ketenangan hati dan rasa syukur kepada Allah SWT, bukan dari pencapaian materi atau popularitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun