Kini, dengan prospek MRT yang menjangkau hingga Tanggerang Selatan, Shasqia optimis bahwa ia dan banyak pekerja lainnya akan terbebas dari jeratan kemacetan. "Bayangin, nanti bisa bolak-balik Jakarta ke Tanggerang lebih gampang dan nyaman. Waktu tempuhnya juga pasti lebih singkat," tuturnya penuh harap.
Antusiasme Shasqia tak hanya dirasakan oleh para pengguna MRT baru, tetapi juga oleh para pengguna lama seperti Pak Akmal, seorang security MRT Lebak Bulus yang sudah menyaksikan perkembangan pesat pengguna MRT selama 2 tahun terakhir.
"Selama saya kerja di MRT, jumlah pengguna terasa lebih padat. Dulu, masih sepi, tapi sekarang makin ramai dan padat banget. Apalagi pas jam-jam sibuk," ujar Pak Akmal, Selasa (16/7/2024)
Pak Akmal pun menyambut gembira kabar perpanjangan jalur MRT ini. "Perpanjangan jalur MRT ini pasti bakal ngasih banyak manfaat buat masyarakat. Orang-orang bisa lebih mudah buat bepergian kan jadinya, ditambah bisa ngurangin kemacetan juga" tuturnya penuh optimisme.
Sebagai security MRT, Pak Akmal turut merasakan dampak positif dari meningkatnya pengguna MRT. "Sekarang, saya harus lebih sigap dalam menjaga kenyamanan dibalik padatnya pengguna. Tapi, saya senang bisa membantu orang-orang untuk bepergian dengan lebih mudah dan nyaman," tuturnya.
Namun, Pak Akmal tak lupa mengingatkan bahwa perlu adanya persiapan matang untuk mengantisipasi lonjakan pengguna MRT. "Perlu ada penambahan armada MRT dan petugas keamanan untuk nge-pastiin kelancaran dan kenyamanan para pengguna," sarannya.
Semangat baru di Stasiun MRT Lebak Bulus menjadi cerminan harapan masyarakat akan masa depan mobilitas yang lebih mudah dan efisien. Perpanjangan jalur MRT Jakarta hingga Tangerang Selatan bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga simbol komitmen untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Jabodetabek.
Dengan semakin banyaknya pilihan transportasi publik ini, penting untuk memastikan bahwa sistem transportasi di Jabodetabek terintegrasi dengan baik. Dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem pembayaran yang terintegrasi, membangun stasiun yang saling terhubung, dan menyediakan informasi rute yang mudah diakses oleh masyarakat.
Pemerintah, operator MRT, dan berbagai pihak terkait perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini. Dengan persiapan dan perencanaan yang matang, diharapkan MRT dapat menjadi solusi nyata untuk mengatasi kemacetan,meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jabodetabek, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penulis: Sabila Aqiilahnur Fitrah, Mahasiswi semester 2 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.