Mohon tunggu...
Sabila Aqiilahnur Fitrah
Sabila Aqiilahnur Fitrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwsi

Saya merupakan seorang mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari jurusan jurnalistik yang memiliki kegemaran dalam menulis dan berorganisasi. Dengan semangatnya yang tinggi dalam mengembangkan bakat menulis dan kepemimpinannya, seorang mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan organisasi di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Retorika dan Komunikasi dalam Satu Benang Merah

30 April 2024   14:04 Diperbarui: 30 April 2024   14:09 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber pribadi: Syamsul Yakin dan Sabila Aqiilahnur Fitrah (Dosen dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Oleh: Syamsul Yakin dan Sabila Aqiilahnur Fitrah (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Retorika berasal dari bahasa Latin yakni rhetorica yang berarti ilmu bahasa, berbicara efektif, dan seni berkomunikasi.

Komunikasi memiliki makna yakni proses  menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan melalui channel tertentu.

Kesinambungan retorika dan komunikasi terletak pada ilmu, seni, dan keterampilan pesan dari komuikator kepada komunikan melalui media konvergensi.

Media konvergensi merupakan media lama seperti radio, televisi, dan panggung maupun media baru seperti facebook, youtube, instagram, twitter dan lain-lain.

Sebagai sebuah ilmu retorika bersifat rasional, empirik, logik, dan bisa diverifikasi. Sebagai sebuah sebuah seni berbicara retorika memenuhi unsur estetika.

Sedangkan sebagai keterampilan, retorika dapat dipelajari dengan cara memeragakan, mengulangi, membiasakan diri secara disiplim dalam waktu tertentu.

Retorika, dengan demikian, selain berkelindan dengan seni mengelola pesan, beririsan juga dengan komunikator yang harus memiliki ilmu, seni, dan keterampilan membujuk komunikan.

Terdapat beberapa indikator dari komunikator yang memiliki ilmu, seni, dan keterampilan berpidato. Pertama, pesan yang disampaikan efektif dan menarik.

Kedua, pesan yang disampaikan disertai bukti atau contoh konkret. Ketiga, pesan yang disampaikan logik atau dapat diterima akal dan estetik atau memenuhi selera hati.

Kesinambungan retorika juga dilihat melalui hasil komunikasinya. Kalau retorika berujung pada keinginan memengaruhi pendapat, perilaku audiens, demikian juga komunikasi.

Informasi yang diterima komunikan merupakan hasil dari kesinambungan antara terorika dan komunikasi. Respons positif komunikan membuktikan bahwa pertukaran pesan antara komunikator dan komunikan  berjalan efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun