Mohon tunggu...
sabila amajida
sabila amajida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Saya Menyukai Menonton Film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mewujudkan Sikap Toleransi Siswa Melalui Pendidikan Multikultural

21 Juni 2024   14:24 Diperbarui: 21 Juni 2024   14:41 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

a. Latih siswa untuk bisa menerima perbedaan sejak dini. Tugas guru di sini ialah menekankan kepada siswa bahwa perbedaan itu bukanlah masalah, justru dengan perbedaan dunia ini akan menjadi lebih berwarna.

b. Kenalkan siswa terhadap keragaman. Apabila siswa sering menemui keberagaman maka akan menambah wawasan bagi siswa bahwa banyak di luar sana yang berbeda dengan kita. Melalui hal ini, diharapkan siswa akan terbiasa dan belajar untuk menghargai keberagaman yang ada.

c. Beri jawaban tegas dan sederhana terhadap pertanyaan tentang perbedaan. Para siswa biasanya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Oleh karena itu, ketika siswa bertanya mengenai perbedaan, maka hendaknya guru menjelaskan mengenai perbedaan tersebut menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa (Dewi Sartika, 2020).

Tantangan dan Solusi dalam Menerapkan Pendidikan Multikultural

A. Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi dalam menerapkan pendidikan multikultural di sekolah dasar:

1. Kurikulum : Kurikulum yang tidak memadai dalam mengajarkan nilai-nilai multikultural dapat menjadi hambatan dalam menerapkan pendidikan multikultural di sekolah dasar. Kurikulum yang inklusif dan mengakui keberagaman budaya perlu dikembangkan untuk memastikan bahwa siswa memahami dan menghargai perbedaan.

2. Guru : Guru memiliki peran penting dalam menerapkan pendidikan multikultural di sekolah dasar.Tantangan yang dihadapi oleh guru termasuk pemahaman yang kurang tentang multikulturalisme, Analisis Pendidikan Multikultural pada Siswa Sekolah Dasar melalui Keragaman Budaya, Mae Afriliani, Magdalena, Siti Fadia Nurul Fitri, Tin Rustini 11799 kurangnya keterampilan dalam mengelola kelas yang beragam, dan kesulitan dalam mengintegrasikan nilai-nilai multikultural ke dalam pembelajaran sehari-hari.

3. Kurangnya Kesadaran Multikultural : Masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya pendidikan multikultural dapat menjadi hambatan dalam menerapkan pendidikan multikultural di sekolah dasar. Pendidikan multikultural perlu didukung oleh kesadaran dan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk orang tua, masyarakat, dan lembaga pendidikan lainnya.

4. Keterbatasan Sumber Daya : Keterbatasan sumber daya, termasuk buku teks, materi pembelajaran, dan fasilitas, dapat menjadi hambatan dalam menerapkan pendidikan multikultural di sekolah dasar. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk menyediakan sumber daya yang memadai untuk mendukung pendidikan multikultural (Mae Afriliani, 2024).

B. Mengatasi Tantangan Pendidikan Multikultural di Indonesia

Untuk mengatasi tantangan pendidikan multikultural di Indonesia, dapat menggunakan pendekatan dalam proses pendidikan multikultural yang meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun