Mohon tunggu...
Sabila Zayana
Sabila Zayana Mohon Tunggu... Mahasiswa - INDONESIA

Hatily

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Alas

6 Juni 2024   19:39 Diperbarui: 6 Juni 2024   19:43 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tersadar..

Bahwa semua yang kita katakan kadang jadi hal yang tak terpikirkan

Tuhan melihat dan mendengarkan

Pikiran dan lisan yang tak satu tujuan

Tak sengaja merangkai kejadian diluar dugaan

Tentang merapat lekatnya yang berjauhan

Tentang renggang terbentang yang berdekatan

Semua mengalir seperti air pendahaga dalam kerongkongan

Berjalan bersama semesta dan alam

Kita tak diminta untuk tertakdirnya kemauan

Namun untuk menyukai kemauan yang tertakdirkan

Kemarin cukup jadi sebuah kenangan

Hari ini langkah untuk dijalankan

Dan esok akan ada angan yang akan terhadapkan

Untuk jiwa yang hilang tak terarahkan

Tetaplah enggan dengan keputus asaan

Karena sang surya saja tak berhenti bersinar

Hanya karena datangnya waktu kegelapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun