Masih Ada Toleransi?
Penyerangan di Gereja Santa Lidwina memang menjadi peristiwa mencekam dan menyisakan trauma mendalam bagi mereka yang mengalaminya. Akan tetapi, siapa sangka di balik penyerangan tersebut masih menyisakan arti toleransi. Dikutip dari kompas.com, pasca kejadian banyak umat Gereja Santa Lidwina yang berdatangan untuk membersihkan area gereja. Mereka mengepel bercak-bercak darah dan juga menyapu kotoran bekas pecahan-pecahan di lantai.
Selain umat gereja, banyak warga lain yang ikut membersihkan area gereja. Salah satu yang terlihat mencolok adalah Jirhas Rani (30), seorang perempuan Muslim yang mengenakan hijab. Ia bersama suaminya Ahmad Muttaqin (37) datang untuk membantu membersihkan gereja. Bagi Jirhas Rani, sudah selayaknya sebagai sesama manusia untuk saling membantu. "Perbedaan agama bukan menjadi alasan untuk tidak peduli dengan sesama", tuturnya kemudian.
Memang, sudah sepatutnya kita bisa meniru dan menerapkan apa yang dilakukan Jirhas Rani bersama suaminya. Meskipun berbeda, bukan berarti kita tidak bisa membantu mereka yang sedang mengalami musibah. Membantu tidak perlu bertanya, "Apa agamamu?". Jangan sampai kejadian penyerangan seperti ini menjadi alat untuk memecah belah persatuan dan kesatuan yang ada di Indonesia. Toleransi tidak boleh kalah dengan mereka yang intoleran.