Laju cerita dalam tulisan harus dikendalikan dengan memvariasikan panjang kalimat. Hal ini dilakukan agar tercipta musik maupun ritme dalam tulisan. Tulisan yang panjang cenderung menciptakan arus yang membawa pembaca ke arah pemahaman. Sedangkan tulisan yang lambat membuat kompleksitas dalam tulisan lebih sederhana, membuat ketegangan, dan juga bisa berfokus pada kebenaran emosional.
Dalam berita yang ditulis Grid.ID, tulisan cenderung memiliki paragraf pendek namun kalimat panjang yang terdiri lebih dari 10 kata dalam satu kalimat. Hal ini merupakan kombinasi yang 'pas' mengingat berita onlinebiasanya berfokus pada inti berita. Selain itu, tulisan dalam berita juga dibuat dalam bentuk listiclesehingga memudahkan pembaca untuk mencermati kronologi dalam kasus tersebut.
4. Writing Tool #15: Reveal Character Traits
Karakter dalam tulisan harus dijelaskan secara detail kepada pembaca melalui adegan dan dialog. Dalam berita tersebut, disebutkan dengan jelas bahwa Achmad Budi Cahyono meninggal dunia karena mengalami sesuatu yang fatal yaitu patah tulang leher. Fakta tersebut diperkuat dengan ucapan dokter RSU Dr. Soetomo Surabaya yang mengatakan, "Karena dalam tulang leher terdapat syaraf pembuluh darah dan saluran pernafasan yang langsung terhubung ke otak". Adegan kronologi meninggalnya korban pun dijelaskan dengan detail dalam tulisan dalam bentuk listicleyang memudahkan pembaca menemukan inti kronologi kasus tersebut.
5. Writing Tool #35: Use Punctuation
Sudah suatu kewajiban penggunaan tanda baca yang baik dan benar dalam tulisan baik tulisan fiksi (cerita pendek, novel, puisi, drama) maupun tulisan nonfiksi (berita, artikel, feature, esai, resensi). Hal ini digunakan untuk membantu penulis mengendalikan seberapa cepat atau lambat pembaca membaca tulisan tersebut. Dalam berita yang ditulis Grid.ID tersebut, dapat dikatakan bahwa penggunaan tanda bacanya sudah baik dan benar.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa berita yang ditulis oleh Grid.ID sudah memenuhi beberapa konsep 50 Writing ToolsRoy Peter Clark. Berita menjadi lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H