"Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah Budaya positif yang diterapkan di sekolah adalah salah satu perwujudan dari visi guru yang mengandung nilai-nilai kebajikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dijabarkan dalam profil pelajar Pancasila."
Dalam implementasi Budaya Positif tentunya tidak mudah seperti kita membalik telapak tangan dalam sekejab, tentunya membutuhkan waktu, pembiasaan, dan pemantauan berkelanjutan secara bersama dengan seluruh warga sekolah.
Pembuatan budaya positif di lingkungan sekolah perlu memahamkan makna secara holistik kepada seluruh warga sekolah. Kemudian kita perlu melakukan penyamaan pemikiran dan pandangan untuk mengkorelasikan antara budaya positif yang akan dibentuk dengan Visi sekolah.Â
Belum menyeluruhnya pemahaman warga sekolah tentang penerapan konsep-konep inti budaya positif di sekolah terutama guru seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia, kebutuhan dasar manusia, posisi control guru, pembuat keyakinan dan penerapan segitga restitusi. Diharapkan jika seluruh konsep inti tersebut dipahami oleh seluruh warga sekolah, maka akan terbangun budaya positif yang baik di lingkungan sekolah. Pada pendidikan calon guru penggerak setiap peserta didik dilatihkan untuk mendalami makna disiplin positif. Melalui penugasan aksi nyata peserta calon penggerak diminta nyebarluaskan pemahamannya untuk memperbaiki lingkungan pendidikan terdekatnya, oleh karena itu dilakukan kegiatan aksi nyata penyebarluasan pemahaman budaya positif sebagai upaya pembentukan budaya positif di sekolah.
Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang budaya positif pada keseharian di lingkungan sekolah.
Terbentuknya motivasi intrinsic pada murid dengan pembuatan keyakinan kelas/sekolah secara berasama.
Menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan ramah anak.
Tolak Ukur