Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Angkuh

18 Juli 2024   17:18 Diperbarui: 18 Juli 2024   17:39 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keangkuhan muncul karena berasumsi memiliki keunggulan tertentu dibanding orang lain.

Keangkuhan umumnya dipicu keinginan memuji diri sendiri, lalu berusaha mendorong orang lain agar ikut memuji dan mengakui keunggulan yang diasumsikan itu.

Angkuh adalah kebalikan dari tawadhu'. Jika tawadhu disukai oleh semua orang, maka secara logika, keangkuhan cenderung akan dibenci oleh semua orang.

Rasulullah saw bersabda: ada tiga perilaku yang membinasakan: (1) sifat kikir; (2) hawa nafsu yang diperturutkan; dan (3) sifat memuji diri sendiri.

Ada orang yang karena saking angkuhnya, bahkan ketika sedang berusaha untuk tawadhu' pun, keangkuhannya tetap terasa dan terlihat di mata orang lain. Sebab dia masih ingin dipuji bahwa dirinya sedang berusaha untuk tawadhu.

Syarifuddin Abdullah | 16 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun