Kata riyadhah itu sendiri, yang bisa diterjemahkan latihan fisik atau exercise, awalnya populer digunakan di kitab-kitab tasauf-tarekat, dalam pengertian latihan kejiwaan atau olahjiwa (bukan olahraga).
Misalnya, jika ingin mencapai maqam sabar yang maksimal, harus melakukan zikir tertentu, dalam jumlah tertentu dan selama periode tertentu. Zikirnya bisa berbeda-beda antara satu aliran tarikat dengan aliran tarekat lainnya. Proses berzikir untuk mencapai maqam sabar itulah yang disebut riyadhah, yang lebih berkonotasi dengan olahjiwa (bukan olahraga).
Al-Jarjani (322-392H) dalam bukunya "At-Ta'rifaat" (kumpulan defenisi-defenisi berbagai bidang ilmu), mendefinisikan kata riyadhah dengan kalimat: "Latihan mengasah-melatih akhlak spritual untuk membersihkan jiwa dari segala bentuk watak dan perangai buruk".
Saya sudah mengecek dan memastikan, bahkan buku "At-Thibbu An-Nabawi (Pengobatan Nabi)", karya Abu Naim Al-Ashfahani (w. 430H), yang nota bene fokus membahas teks-teks keagamaan terkait legasi pengobatan cara Nabi, juga tidak pernah menyebutkan satu katapun tentang riyadhah, dalam pengertian olahraga untuk tujuan sehat.
Sebenarnya ada buku lain yang judulnya sama: At-Thibbu An-Nabawi (Pengobatan Nabi)", karya Ibnul-Qayyim Al-Jauziyah (w. 751H/ 1351M). Dalam buku ini, Ibnu Qayyim menyebut kata riyadhah hanya sebanyak 6 (enam) kali, tok. Dan beberapa di antaranya memang menyinggung soal latihan fisik, tapi sangat sumir. Tidak ada bab atau sub-bab atau sub-sub-bab yang secara khusus membahas olahraga dan kesehatan, atau berolahraga supaya sehat.
Hadits tentang berenang-memanah-menunggang kuda
Saya tahu ada riwayat yang menyebutkan: "Ajarilah anak-anakmu berenang, memanah dan menunggang kuda, karena mereka (anak-anakmu itu) akan hidup di zaman yang berbeda dengan zamanmu".
Sebagai catatan, riwayat tentang "Keutamaan berenang-memanah-menunggang kuda" juga tidak ditemukan dibuku-buku hadits utama. Sebagian ulama menyebutkan, itu adalah ungkapan Umar bin Khattab.
Lagi pula, perintah belajar "berenang-memanah-menunggang kuda" ini lebih terkait dengan latihan fisik untuk persiapan tempur, bukan supaya sehat. Sebab tidak ada satu pun keterangan di riwayat itu yang mengaitkan secara langsung antara berenang-memanah-menunggang kuda dengan kesehatan atau supaya sehat.
Fisik kuat tidak selalu identik dengan berolahraga
Di dalam Quran ada ayat yang menegaskan, "Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya" (QS Al-Qashash, ayat 26).