Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Risalah tentang Waktu Imsak (Berhenti Makan-Minum) Saat Akan Berpuasa

22 Maret 2024   17:14 Diperbarui: 23 Maret 2024   20:12 2100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi yang memperlihatkan penampakan fajar shadik (kiri) dan fajar kadzib (kanan). (Sumber foto: nuonline).

Ciri-ciri fajar kadzib (fajar semu)

Fajar kadzib, secara letterlejik, bermakna fajar yang bohong. Di ufuk timur terlihat berbentuk mustathil (yang diilustrasikan tampak seperti ekor serigala). Biasa disebut cahaya zodiak. Kadang dinamai fajar pertama dan fajar semu. Disebut semu, karena dia muncul lalu menghilang, yang kemudian disusul kemunculan fajar shadiq (fajar nyata).

Ciri-ciri fajar shadiq

Fajar shadiq berbentuk mustathir (cahaya sudah menyebar), membentuk serupa garis yang membentang di ufuk timur (tariqatun mu'taridatun fi al-ufuk). Sebaran cahayanya bisa membantu untuk mengidentifikasi dan melihat puncak gunung atau jalur jalan.

Foto ilustrasi yang memperlihatkan penampakan fajar shadik (kiri) dan fajar kadzib (kanan). (Sumber foto: nuonline).
Foto ilustrasi yang memperlihatkan penampakan fajar shadik (kiri) dan fajar kadzib (kanan). (Sumber foto: nuonline).

Kesimpulannya, Quran dan Sunnah Nabi membagi periode waktu sebelum terbit matahari menjadi dua bagian: benang putih dan benang hitam atau fajar kadzib dan fajar shadiq.

Makna fajar (dawn atau twilight) menurut ilmu astronomi

Sementara pakar astronomi mengklasifikasi dan membagi periode waktu sebelum terbit matahari menjadi tiga lapis, dengan mengacu pada  posisi matahari di bawah horizon, yang berpengaruh pada tingkat dan sebaran kecerlangannya (Lihat Pandu Pribadi dkk, "Penentuan Awal Waktu Shalat Subuh dan Isya Berbasis Perbandingan Tingkat Kecerlangan Langit", Penerbit K-Media, Yogyakarta, 2019), yaitu:

Pertama, fajar astronomi (astronomical twilight atau astronomical dawn) ketika matahari berada pada ketinggian 18 hingga 12 derajat di bawah horizon. Pada rentang waktu ini, langit masih cukup gelap sehingga benda-benda di sekitar tidak/belum dapat dibedakan. Jika dikonversi ke satuan waktu, 18 derajat tersebut kira-kira sekitar 65 menit sebelum terbit matahari.

Kedua, fajar nautika (nautical twilight atau nautical dawn) ketika matahari berada pada ketinggian 12 hingga 6 derajat. Pada rentang waktu ini, langit sudah remang-remang namun belum cukup untuk melihat secara jelas batas horizon di pantai dan awan. Jika dikonversi ke satuan waktu, 12 derajat tersebut kira-kira sekitar 40 menit sebelum terbit matahari.

Ketiga, fajar sipil (civil twilight atau civil dawn) ketika matahari berada pada ketinggian 6 sampai 0 derajat  dibawah horizon. Ciri fajar sipil adalah hamburan cahaya matahari di ufuk sudah cukup terang, sehingga benda-benda di sekitar dengan mudah bisa dibedakan tanpa membutuhkan bantuan lampu. Jika dikonversi ke satu waktu, 6 derajat tersebut kira-kira sekitar 15 menit sebelum terbit matahari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun