Dalam sejumlah kasus, terhadap beberapa orang, karena saking jengkelnya, pernah melakukan-dan-mengucapkan ini: dalam ingatan dan kenangan, akan kuhapus segala yang terkait tentangmu. Lidahku tak lagi rela bahkan untuk sekedar menyebut namamu.
Kau bisa menyebutnya: menghapusmu dari ingatan, melepasmu ditelan masa, melenyapkanmu dari memori. Atau lebih kasar: menganggapmu tiada yang tak pernah ada. Permanent delete. Suasana batin yang lupa bahkan untuk sekedar mengingatmu.
Berusaha dan berdoa agar tak lagi diperhadapkan pada momen dan orang-orang yang ucapan-dan-perilakunya seolah sengaja menggiring untuk kembali melakukan dan mengucapkan kalimat itu.
Dan kalau diberikan pilihan, pasti akan lebih memilih alternatif "mengingatmu adalah karunia", ketimbang "melupakanmu adalah karunia".
Syarifuddin Abdullah | 25 Maret 2023/ 03 Ramadhan 1444H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H