Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kota-kota Ukraina yang Potensial Jadi Sasaran Bom Nuklir

15 Maret 2023   16:32 Diperbarui: 15 Maret 2023   16:38 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay.com via kompas.com

Di artikel sebelumnya telah ditegaskan bahwa kemungkinan Rusia menggunakan bom nuklir di Ukraina berada pada posisi kurang dari satu atau 0,1 sampai 0,99 dengan hitungan skala satu sampai sepuluh.

Namun jika asumsi itu menjadi kenyataan, betapapun kecilnya, pertanyaan kunci berikutnya adalah kota-kota Ukraina mana yang paling potensial dijadikan sasaran bom nuklir?

Sebelum lanjut, secara pribadi perlu ditegaskan penolakan keras terhadap penggunaan bom nuklir dengan alasan apapun, seperti yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki.

Artikel ini lebih merupakan analisis sekaligus antisipasi terhadap kemungkinan penggunaan senjata nuklir di Ukraina.

Konsentrasi pertempuran

Pandangan sekilas ke peta geografis negara Ukraina akan segera terlihat bahwa pada awal-awal pertempuran (Februari-April 2022), dinamika pertempuran umumnya berlangsung di separuh wilayah Ukraina, yakni dari tengah (Kyiv) hingga Laut Mati.

Semakin ke timur, pertempuran makin terkonsentrasi di wilayah Timur (dari utara ke selatan).

Tidak terlihat intensitas pertempuran mulai dari wilayah tengah (Kyiv) hingga perbatasan Ukraina dengan Polondia-Slovakia-Hongaria di barat.

Jumlah penduduk labil di setiap kota

Di Ukraina tercatat setidaknya ada sekitar 7 kota besar di Ukraina, dengan jumlah populasi yang bervariasi: Kyiv (+/- 2,9 juta jiwa); Kharkiv (+/- 1,4 juta), Odessa (+/- 1 juta jiwa); Dnipro (+/- 1 juta jiwa); Lviv (+/ - 721 ribu jiwa); Zaporizhzhia (+/- 738 ribu jiwa).

Namun perlu segera dibuat catatan bahwa statistik tentang jumlah penduduk di setiap kota Ukraina yang terpublikasi saat ini masih menggunakan data sebelum perang dan karena itu tidak bisa dijadikan acuan analisis.

Sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022, untuk menghindari perang atau rumahnya sudah hancur, banyak warga Ukraina dari berbagai kota di wilayah Timur, yang memilih mengungsi ke wilayah Barat bahkan menyeberang perbatasan ke wilayah Eropa melalui Polandia, Slovakia, Hungaria, Rumania.

Dengan kata lain, hanya sebagian warga, khususnya lelaki yang berupaya bertahan di rumahnya atau menjadi relawan perlawanan, dan itu berarti dari waktu ke waktu menjadi bulan-bulanan serangan Rusia.

Menghindari kota yang pada penduduk

Secara teoritis, aksi bom nuklir diasumsikan akan menghindari kota padat penduduk. Meskipun soal kepadatan penduduk ini adalah hal yang relatif. Sebab seperti digambarkan di atas, kota terpadat penduduk di Ukraina, yaitu Kiev hanya sekitar 3 juta jiwa. Bandingkan misalnya dengan kota Berlin di Jerman, yang berpenduduk sekitar 3,7 juta jiwa.

Artinya, kota-kota yang berpenduduk sangat padat (satu juta jiwa atau lebih) di Ukraina, kecil kemungkinan menjadi sasaran bom nuklir. Tentu dengan pengecualian kota Odessa di selatan (yang akan diulas di akhir artikel ini).

Tiap serangan bom nuklir akan menciptakan petaka kemanusiaan dan lingkungan. Namun melancarkan serangan bom nuklir ke kota yang padat penduduk akan menciptakan malapetaka kemanusiaan yang jauh lebih dahsyat. Jumlah korban tewas akan sangat masif. Proses pemulihannya paska pemboman juga akan sangat sulit dan perlu waktu lama. Warga yang berhasil selamat (surive), mungkin cacat atau mengalami gangguan kesehatan permanen akibat radiasi nuklir. Dan itu berarti Rusia cq Putin akan diposisikan pariah internasional.

Sebagai perbandingan, ketika dibom nuklir dijatuhkan oleh Amerika di Hiroshina pada 1945, ketika itu Hiroshima berpenduduk sekitar 255 ribu jiwa. Sementara Nagasaki berpenduduk 195 ribu jiwa. Dua kota ini berpenduduk relatif kecil dibanding kota-kota utama Jepang lainnya.

Kota-kota yang relatif aman

Sementara itu, kota-kota Ukraina yang terletak dari tengah hingga perbatasan Ukraina-Polandia relatif aman. Sebab, seperti digambarkan di atas, wilayah ini jarang sekali menjadi target operasi militer Rusia.

Kota Kyiv, ibukota Ukraina, yang terletak relatif di tengah antara timur dan barat, juga sebenarnya relatif aman dari kemungkinan menjadi sasaran bom nuklir. Sebab menghancurkan Kyiv dengan bom nuklir akan memicu protes lebih besar.

Hal yang sama dengan kota Lviv, yang terletak dekat perbatasan Ukraina dengan Polandia, dan menjadi kota yang menjadi tujuan para pengungsi dari kota-kota lain, sebelum menyeberang ke Polandia.

Sebagai catatan, Kota Lviv juga menjadi kota pengungsian dan lokasi baru kantor-kantor perwakilan dan para diplomat asing, yang bertahan di Ukraina. Tegasnya, menyerang Lviv dengan bom nuklir akan diposisikan sebagai awal Perang Dunia-III.

Kota-kota Ukraina dekat perbatasan Rusia

Guna menghindari radiasi nuklir dan dampak lanjutannya, diasumsikan bahwa Rusia akan menghindari menjatuhkan bom nuklir ke kota-kota Ukraina yang relatif dekat atau sepanjang garis perbatasan Rusia-Ukraina.

Karena itu, beberapa kota di timur Ukraina di Timur Dnipro, Kharkiv, Kryvyi Rih, Zaporizhzhia, kecil kemungkinan akan dijadikan sasaran bom nuklir. Begitu juga kota-kota di bagian utara Ukraina seperti Chernihiv dan Sumi.

Odessa dan Kherson relatif rentan

Dari daftar sepuluh kota besar di Ukraina, posisi kota Odessa yang terletak di selatan Ukraina memang sangat rentan.

Sebab Odessa yang dikenal sebagai kota pelabuhan (salah satu akses laut utama Ukraina ke Laut Hitam) relatif terpencil di selatan (catatan: Hiroshima dan Nagasaki yang pernah menjadi sasaran bom nuklir di Jepang keduanya adalah kota pelabuhan).

Jika Rusia memutuskan melakukan bom nuklir kembar, maka selain Odessa, kota calon sasaran lainnya adalah Kherson, yang jika ditarik garis lurus, posisinya berjarak sekitar 130 km ke arah timur dari Odessa.

Persoalannya, posisi kota Kherson relatif dekat dengan wilayah yang kini dikuasai oleh Rusia, yang hanya dipisahkan aliran sungai Dnipro.

Selain itu, setiap kota Ukraina yang diyakini oleh militer Rusia sebagai konsentrasi perlawanan dan serangan balik Ukraina akan rentan menjadi sasaran bom nuklir Rusia. Sebab bahkan tanpa bom nuklir pun, petaka di Ukraina sudah luar biasa.

Sebab jika Rusia cq Putin akhirnya memutuskan menggunakan bom nuklir di Ukraina, maka kota-kota di Rusia pun harus siap menjadi sasaran bom nuklir dari seterusnya.

Kita semua berharap takkan terjadi penggunaan bom nuklir di Ukraina dengan alasan apapun. Sebab membayangkannya saja sudah ngeri, apalagi menjalaninya.

Syarifuddin Abdullah | Rabu 15 Maret 2023/ 22 Sya'ban 1444H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun