Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lelaki Paruh Baya (17): Batu Pijakan atau Batu Sandungan

1 Desember 2022   21:59 Diperbarui: 1 Desember 2022   22:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi-pagi, Randu menghadiri kegiatan briefing yang diampuh seorang instruktur, yang kalau sedang menyampaikan poin-poin arahannya, biasanya ngalor-ngidul dan tidak fokus.

Tapi pagi ini agak lain. Tiba-tiba meluncur dari mulutnya ungkapan bijak: "Semua orang harus selalu berusaha menjadi 'batu pijakan', bukan 'batu sandungan' bagi orang lain."

Mungkin karena sang instruktur merasa briefing-nya kurang diperhatikan oleh audiens, ia lalu menjelaskan lanjut: "Jika tak mampu menjadi 'batu pijakan', janganlah menjadi 'batu sandungan' bagi orang lain!!!"

Randu, si lelaki paruh baya, menyimak dengan serius, lalu mencoba mencernanya.

Menjadi 'batu pijakan' sejatinya adalah menjadi pendukung dan pendorong yang membantu kelancaran kerja dan kinerja orang lain.

Sementara menjadi 'batu sandungan' adalah menjadi penghalang dan penghambat bagi kesuksesan orang lain.

Syarifuddin Abdullah | 30 Nopember 2022/ 05 Jumadil-ula 1444H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun